Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamentan: Impor Daging Beku, Pilihan Terburuk

Kompas.com - 19/08/2013, 09:18 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menyesalkan bila pemerintah terus menerus melakukan impor daging sapi beku untuk menstabilkan harga di pasar. Sebab, importasi tersebut tidak memberikan nilai tambah bagi peternak dalam negeri.

"Jadi kalau bicara level impor kita, yang buruk adalah impor daging beku. Ukurannya kita tidak dapat apa-apa," kata Rusman di Jakarta, akhir pekan lalu.

Rusman menambahkan, importasi daging sapi beku tersebut hanya akan menguras cadangan devisa negara dan tidak memberikan nilai tambah bagi peternak lokal ataupun industri yang ada di sekelilingnya.

Begitu juga dengan impor sapi potong. Rusman juga menyesalkan karena tidak ada nilai tambah sedikitpun, kecuali kegiatan pemotongan hewannya saja. Serupa juga dengan importasi daging sapi bakalan yang hanya bisa memberi nilai tambah berupa proses penggemukannya saja.

"Yang paling bagus kalau mau budidaya ya harus impor sapi betina produktif," tambahnya.

Keinginan Kementerian Pertanian untuk melakukan impor sapi betina produktif ini lantaran impor sapi betina yang telah dilakukan sebelumnya (yang juga dari Australia) ternyata kurang bagus. Pihaknya menemukan kasus berupa sapi betina tersebut hanya mampu melahirkan sekali lantas mandul.

"Pengalaman sebelumnya impor sapi betina itu setelah melahirkan sekali langsung mandul. Jadinya ya sapi potong lagi. Maunya kita kan bisa melahirkan sampai 5-6 kali. Saya tidak tahu apakah Kementerian Pertanian Australia enggan memberi sapi yang bagus-bagus," katanya.

Ia ingin ada tim khusus yang menyeleksi sapi betina produktif yang akan diimpor dari Australia tersebut. Sehingga bibit sapi yang akan diimpor ini merupakan bibit unggul yang mampu melahirkan sapi secara produktif dan sehat.

Rusman menyebutkan, Kementerian Pertanian ingin impor sapi betina produktif dari Australia sekitar 1 juta ekor di masa mendatang. Sehingga bila sapi tersebut melahirkan setiap tahun minimal satu ekor maka stok sapi betina produktif di dalam negeri akan bertambah.

Imbasnya, stok daging sapi di dalam negeri juga meningkat dan harga daging sapi di pasar akan relatif stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com