Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Tidak Ingin Pelemahan Rupiah Berlanjut

Kompas.com - 20/08/2013, 16:26 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kalangan pengusaha menginginkan pelemahan nilai tukar rupiah ini tidak berlanjut terus menerus. Pelemahan rupiah ini akan merugikan kalangan importir.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, nilai tukar rupiah yang kini sudah menembus level Rp 10.600 per dollar AS masih dianggap wajar oleh kalangan pengusaha.

"Tapi kita tidak ingin pelemahan nilai tukar rupiah ini terus berlanjut. Makanya otoritas keuangan seperti Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini rutin bertemu (untuk antisipasi pelemahan rupiah berlanjut)," kata Hidayat saat ditemui di Jakarta Convention Center, Selasa (20/8/2013).

Hidayat menambahkan, pelemahan rupiah ini bisa saja terjadi karena ada kalangan yang berspekulasi dengan cara membeli dollar AS, sehingga ketersediaan dollar AS di pasar mulai berkurang.

Namun berdasarkan konsultasinya dengan Gubernur BI Agus Martowardojo, bank sentral menganggap bahwa pelemahan rupiah hanya sampai Oktober 2013. Hal ini dengan mulai membaiknya neraca pembayaran hingga kuartal III-2013 mendatang. "Setelah itu akan menguat lagi, asal jangan terlalu digoyang-goyang," tambahnya.

Hidayat berharap agar pemerintah segera membuat kebijakan yang mampu menenangkan pasar. Sehingga kalangan pasar akan nyaman dalam berinvestasi dan berusaha. Memang dengan pelemahan rupiah ini, kalangan eksportir akan diuntungkan sehingga pihaknya menginginkan agar ekspor Indonesia akan lebih baik lagi ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com