Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Tinggi, Sektor Industri Paling Terkena Dampak Merosotnya Rupiah

Kompas.com - 22/08/2013, 07:44 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor industri merupakan sektor yang paling terasa akibat merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Hal ini karena sebagian besar industri masih mempunyai ketergantungan impor yang tinggi.

Pengamat Destry Damayanti mengatakan, sektor industri yang mempunyai ketergantungan impor tinggi akan sangat terasa akibatnya melemahnya rupiah karena kecenderungan impor bahan baku yang tinggi dan mempunyai pasar domestik.

"Pastinya itu akan memukul ketergantungan bahan impor yang tinggi," ujarnya saat dihubungi, Rabu (21/8/2013).

Destry menambahkan, merosotnya rupiah salah satunya katena adanya keterbatasan suplai dollar AS, terlebih mengingat kebutuhan dollar di Indonesia masih cukup tinggi. "Membayar kan, juga membutuhkan dollar. Jadi intinya kita harus slow down dulu bisnia kita," terangnya.

Akan tetapi ada sektor industri yang tidak begitu terkena dampak merosotnya rupiah. Seperti sektor tekstil. Destry menuturkan sektor ini memang mempunyai komponen impor yang tinggi, mencapai 80 sampai 90 persen, akan tetapi industri tekstil cukup tertolong dengan tingkat ekspor yang juga tinggi.

Nilai tukar rupiah di pasar spot Rabu pagi kemarin, nyaris menembus Rp 11.000. Rupiah berada di posisi Rp 10.959 per dollar AS. Nilai tukar rupiah pagi ini sudah melemah 2,1 persen jika dibandingkan posisi rupiah kemarin di posisi Rp 10.753 per dollar AS.

Dalam tiga bulan belakangan ini, rupiah sudah melemah sebesar 10,9 persen. Pelemahan rupiah terjadi karena munculnya spekulasi atas keputusan pembatasan stimulus moneter di Amerika Serikat (AS) dalam waktu dekat. Selain itu, pelemahan rupiah terjadinya akibat defisit neraca perdagangan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com