Saat ini suku bunga kredit untuk UMKM di atas 12 persen. Hal tersebut berbanding terbalik dengan beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand yang hanya dua persen. Pelaku UMKM pun kesulitan bersaing dengan produk luar negeri yang harga jualnya dapat lebih murah.
Dengan suku bunga yang tinggi, UMKM juga terbebani biaya produksi yang tinggi, belum lagi dengan adanya sistem birokrasi yang ada.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan pihaknya akan membantu para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya. Tahun ini Kementerian Perdagangan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun untuk merevitalisasi pasar-pasar tradisional yang ada di Indonesia.
"Kalau meminjam ke bank itu bunganya tinggi, bagaimana kita mau bersaing. Sedangkan UMKM itu adalah kekuatan ekonomi kita, kalau di luar lagi ada gonjang-ganjing, itu yang solid UMKM," ujarnya di Alun-alun kota Tegal, Jawa Tengah, Minggu (25/8/2013).
Selain itu, Kemendag Gita menambahkan, telah menyiapkan penyuluhan-penyuluhan bagi UMKM untuk berkembang secara mandiri. "Akhir tahun 2015 pasar-pasar di ASEAN harus dibuka. Jadinya pedagang-pedagang di ASEAN bisa menjual dan memasarkan di Indonesia. Ini harus kita jaga agar tidak ada pembanjiran, jangan sampai batik kita tidak laku karena mahal," kata Gita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.