Berharap Kenaikan IHSG

Sentimen positif datang dari bursa global yang ditutup naik di akhir pekan lalu. Ini terjadi setelah data-data yang positif di Amerika Serikat. Meskipun demikian, pasar masih diwarnai ketidakjelasan atas kelanjutan program stimulus moneter di negara itu.  Di Wall Street indeks Dow naik 0,31 persen, Indeks S&P500 menguat 0,39 persen dan Indeks Komposit Nasdaq naik 0,52 persen.

Sementara IHSG ditutup turun tipis 1,59 poin (0,04 persen) ke level 4.169,83 dengan jumlah transaksi sebanyak 9,8 juta lot atau setara dengan Rp 5,3 triliun. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 168 miliar dengan saham yang paling banyak dijual antara lain BMRI, BBCA, PTPP, KLBF dan HRUM. Mata uang rupiah terdepresiasi ke level Rp 11.058 per dollar AS.

IHSG selama sepekan mengalami penurunan 398,83 poin (8,73 persen), lebih parah dari pekan sebelumnya yang juga turun 72,13 poin (1,55 persen).

Di sisi lain, laju indeks sektoral mayoritas juga tampak melemah dimana penguatan hanya terjadi pada indeks pertambangan yang masih berada pada jalur hijau 2 pekan berturut-turut dengan kenaikan (5,46 persen).  Sementara pelemahan dipimpin indeks properti, diikuti indeks perdagangan dan keuangan dengan pelemahan 16,16 persen; 10,22 persen; dan 10,04 persen.

Secara teknikal, menurut riset eTrading Securities, pelemahan IHSG akhir pekan lalu disertai dengan pelemahan volume. Untuk awal pekan ini diperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat. Dengan dukungan 4.060 dan resisten 4.310. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah ACES, ICBP dan SRIL.

Sementara menurut riset Trust Securities, awal pekan ini IHSG akan berada pada dukungan 4.100-4.160 dan resisten 4.221-4.250. Berpola menyerupai double lower spinning di bawah lower bollinger bands (LBB). MACD masih turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic bergerak datar pada area oversold. Dengan terbatasnya pelemahan dan masih bertahannya IHSG di atas level 4.079 maka diharapkan masih ada peluang bagi IHSG untuk rebound.