Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag: Stok Kedelai Masih Tertahan di Importir

Kompas.com - 27/08/2013, 18:07 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Seiring meroketnya harga kedelai, Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Sri Agustina mengatakan stok kedelai dalam posisi aman, hanya saja stok yang sudah ada di tangan importir belum dijual ke pedagang.

"Sebenernya posisi kita aman, suplainya ada, tapi masih di importir. Intinya harus segera kedelai yang di importir itu dijual ke perajin," ujarnya di Jakarta.

Sri menerangkan stok yang dibutuhkan dari asosiasi tahu tempe sebanyak 34.000 ton untuk per bulannya. Sedangkan saat ini stok yang ada di tangan importir sebanyak 149.000 ton. Jadi stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam beberapa bulan kedepan.

Selain itu saat ini kedelai yang diimpor sudah dalam perjalanan. Terdapat 150.000  ton kedelai impor dari Amerika Serikat yang akan datang pada akhir Agustus atau awal bulan September. Jadi jika dihitung, stok kedelai yang ada mencapai sekitar 300.000  ton.

Sri menambahkan, pihaknya hanya mengatur harga kedelai di tingkat petani, yakni Rp 7.000 per kilogramnya dan harga jual ke perajin, dengan harga Rp 7.700 per kilogramnya. "Yang dijual ke pasaran umum gak kita atur. Sekarang yang harga Rp 9.000 sampai Rp 9.200 itu harga yang ada di eceran," kata Sri.

Lebih lanjut Sri menghimbau kepada para importir agar segera mengeluarkan stoknya dan menjual ke para pedagang. Karena sebenarnya stok kedelai masih aman. "Masalahnya perajin itu butuh pasokan untuk mengolah tahu tempe, dan membutuhkan kedelai sebagai bahan baku," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com