Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fitch: Ekonomi Indonesia Tak Akan Seperti 1998

Kompas.com - 28/08/2013, 14:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Fitch Ratings International menilai bergejolaknya pasar finansial dan nilai tukar rupiah dinilai disebabkan oleh faktor eksternal dan tidak akan berujung pada krisis ekonomi 1998.

Hal itu merupakan salah satu kesimpulan dari pertemuan lembaga rating itu dengan Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), yang diperoleh Kompas.com, Rabu (28/8/2013).

Dalam hasil pertemuan itu, Fitch menyatakan kondisi ekonomi di Indonesia saat ini lebih disebabkan oleh faktor luar seperti kebijakan bank sentral AS mengurangi stimulusnya dan melambatnya pertumbuhan ekonomi China.

"Fluktuasi nilai tukar merupakan dampak atas faktor tersebut diatas yg lebih bersifat antisipasi spekulatif," jelas lembaga tersebut.

Selain itu, defisit neraca berjalan (current account deficit) yang terjadi di Indonesia tergolong sementara, akibat kurang tepatnya waktu pengambilan kebijakan, serta faktor pangan Diperkirakan, kuartal III tahun ini akan membaik dari kuartal III4.

Peringkat Fitch terhadap sovereign debt Indonesia sejauh ini masih belum berubah. Bahkan Fitch menilai memang negara yang memiliki BBB rating cenderung fluktuatif, terlebih dengan pertumbuhan yang tinggi.

"Memang, dominasi ekspor Indonesia masih pada komoditas, sehingga sangat rentan terhadap gejolak ekonomi," demikian salah satu hasil pertemuan tersebut.

Untuk itu, kondisi ekonomi Indonesia saat ini menurut Fitch tidak akan mengarah seperti krisis yang terjadi pada tahun 1998. Lembaga itu menilai trial and error kebijakan masih berlangsung, sehingga tidak ada pil instan yg dpt menyembuhkan kondisi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com