Selain itu, kaburnya dana asing juga menyebabkan pasar saham di berbagai negara berkembang rontok.
Pelarian modal itu tidak lepas dari kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve yang akan mengurangi stimulus ekonomi sehingga membuat para pemodal khawatir terhadap suplai likuiditas.
Beragam reaksi yang dilakukan berbagai negara menyikapi pelemahan mata uangnya. Seperti halnya yang dilakukan oleh Bank Indonesia, yang hari ini memilih menaikkan suku bunga acuannya menjadi 7 persen, di samping juga kebijakan lainnya.
Pilihan menaikkan suku bunga acuan juga diambil oleh otoritas moneter Brazil, yang dalam hal ini menaikkan menjadi 9 persen.
Namun, sejumlah negara berkembang memilih tidak menaikkan bunga acuannya, meskipun volatilitas ekonominya tak kalah dengan Indonesia maupun Brazil. Bahkan beberapa diantaranya menurunkan suku bunga pada bulan ini.
Dari rangkuman Kompas.com, negara-negara berkembang yang memilih tak menaikkan suku bunga acuan itu antara lain sebagai berikut :
Negara Suku Bunga Keterangan
- India 7,25 persen tetap
- Korea Selatan 2,5 persen tetap
- Turki 4,5 persen tetap
- Australia 2,5 persen turun
- Singapura 0,03 persen turun
- Malaysia 3 persen tetap
- Filipina 3,5 persen tetap
- Thailand 2,5 persen tetap
- Afrika Selatan 5 persen tetap