Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden : Semua Negara Hadapi Gejolak harga Pangan

Kompas.com - 29/08/2013, 20:27 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, masalah stabilisasi harga komoditas pangan bukan hanya terjadi di Indonesia. Semua negara di dunia, kata Presiden, mengalami masalah yang sama akibat banyak faktor.

Hal itu dikatakan Presiden dalam pidatonya di Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-18 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis ( 29/8/2013 ).

Presiden mengatakan, kebijakan pemerintah dari dulu adalah melakukan impor jika terjadi lonjakan harga pangan di dalam negeri. Pasalnya, harga pangan internasional dahulu relatif stabil.

Namun, kata Presiden, harga pangan dunia saat ini jauh dari stabil akibat resesi ekonomi dunia. Resesi itu memicu melonjaknya harga minyak dunia. Apalagi, kebutuhan pangan masyarakat dunia yang mencapai 7 miliar orang tidak sebanding dengan produksi. Sekitar 30 tahun mendatang populasi dunia diperkirakan sudah mencapai 9 miliar orang.

Oleh karena itu, melakukan stabilisasi harga pangan sekarang ini, di semua negara, tidak semudah dilakukan di waktu lalu. Harga minyak yang terus melambung dan terus bergejolak juga memukul stabilitas harga pangan di seluruh dunia. Ini adalah keadaan baru yang sering tidak dilihat oleh kita semua, kata Presiden.

Khusus kondisi pangan di dalam negeri, Presiden menambahkan, penduduk Indonesia, terutama kelompok menengah juga semakin bertambah. Akibatnya, kebutuhan pangan meningkat. Jika dulu Indonesia mengekspor sejumlah komoditas, kini Indonesia harus mengimpor.

"Ini adalah keadaan rill di negeri kita. Dengan cerita ini apa artinya, solusi seperti apa yang diperlukan Indonesia untuk atasis keadaan ini di jangka menengah, panjang," ucap Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com