Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Timah Indonesia Punya Acuan Baru

Kompas.com - 30/08/2013, 16:57 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia telah memiliki Bursa Timah Indonesia, yang memungkinkan harga komoditas tersebut ditentukan sendiri oleh pelaku pasar dalam negeri.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menjelaskan, dengan adanya bursa timah itu diharapkan Indonesia sebagai negara produsen timah terbesar kedua dunia dan negara eksportir timah terbesar pertama, bisa menetapkan sendiri harga jual timah.

"Alangkah baiknya kalau kita bisa menentukan harga produk yang keluar dari Indonesia sendiri," kata Gita dalam sambutannya Jumat (30/8/2013).

Gita menuturkan, Indonesia memenuhi 26 persen kebutuhan timah dunia. Namun sayangnya, selama ini harga referensi yang dipakai justru mengacu pada mekanisme pasar dunia. "Sejauh ini kita tersandera bursa di luar," lanjut Gita.

Setidaknya ada 12 pemain, yang telah tercatat dalam peluncuran bursa timah Indonesia. Mereka ini adalah yang sudah memenuhi kuaitas dan spesifikasi standar tinggi dengan kandungan stannum (Sn) sebesar 99,9 persen. Para pelaku bursa timah itu antara lain PT Timah Tbk, PT Tambang Timah, PT Refined Bangka Tin, PT Mitra Stania Prima, PT Inti Stania Prima, H CO., LTD. (Korea), Daewoo International Corp. (Korea), Gold Matrix Resources (Singapura), Great Force Trading (Hong Kong), Noble Resources International Pte Ltd. (Singapura), Purple Products Pvt. Ltd (India), dan Toyota Tsushu Corp (Jepang).

Gita mengatakan, jika pemain tidak bisa memenuhi standar sn 99,9 persen, praktis ia tidak lolos dalam bursa. Sebagai informasi transaksi timah melalui bursa ini didasarkan pada Permendag no.32/M-MDAG/PER/6/2013 tentang ketentuan ekspor timah.

Saat diluncurkan oleh Gita, penawaran berada pada level 22.500 dolar AS per ton untuk jenis timah PB 300. Tujuh menit berikutnya sudah ada pembelian sebanyak 5 lot timah PB 300 atau setara 25 ton, dengan harga 21.510 dolar AS per ton.

"Mudah-mudahan dengan telah terjadinya transaksi lebih dari 500 ribu dolar AS di tujuh menit pertama tadi, bisa mencerminkan kristalisasi harga timah ke depan," pungkas Gita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com