Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos OCBC: Saya Tak Khawatir dengan Indonesia

Kompas.com - 02/09/2013, 14:47 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Walaupun banyak investor menarik dananya di Indonesia, namun bos OCBC Bank, Samuel Tsien masih yakin dengan prospek jangka panjang dari Indonesia.

Dia mengatakan kepada The Straits Times, bahwa perekonomian Indonesia mampu melewatinya. “Saya tak khawatir sama sekali terhadap investasi portofolio kami di sana (Indonesia), " tambahnya.

Ia bilang, bisnis OCBC Indonesia tumbuh dengan mantap, dan berhasil memberikan kontribusi 5 persen dari keseluruhan pendapatan bank tahun lalu, dan tumbuh sebesar 6 persen di semester I tahun ini .

Bank ini telah beroperasi di Indonesia sejak 2004, melalui unit OCBC NISP, yang kini memiliki 340 cabang di seluruh negeri. Tsien bilang, saat ini bisnis perbankan mereka di Indonesia itu berada di jalur pertumbuhan.

Keyakinan Tsien ditopang oleh tindakan tegas yang diambil Bank Indonesia pada Kamis lalu (29/8/2013). Dimana, bank sentral di Indonesia itu memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan bank alias BI rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 7 persen.

Selain itu, BI juga memperpanjang kesepakatan swap dengan Jepang yang memungkinkan Indonesia meminjam cadangan devisa bank sentral Jepang akan membantu Indonesia menghindari skenario terburuk.

"Mereka (BI) mengerti apa yang terjadi , mereka tahu apa yang diperlukan dan mereka telah melakukan hal yang cepat , " kata Tsien .

Namun, kata Tsien, yang perlu dilakukan Indonesia saat ini adalah, sikap pemerintah dalam kebijakan fiskal guna mengurangi defisit perdagangan.

Ia percaya, dengan langkah yang tepat, tingkat inflasi Indonesia yang tinggi bisa mereda, dan sektor manufaktur kembali memiliki kontribusi terhadap pendapatan negara.

Sementara itu, dampak dari kenaikan BI rate diproyeksikan Tsien akan mempengaruhi kredit bisnisnya di Indonesia. "Permintaan pinjaman akan turun, tetapi tumbuh di dua digit tahun ini , kami berharap pertumbuhan aset bisa menjadi 30 persen,” jelas Tsien. (Asnil Bambani Amri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com