Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Minta Stok Kedelai Dilepas ke Pasar

Kompas.com - 04/09/2013, 11:50 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) meminta pemerintah untuk melepas stok kedelai yang ada. Hal ini akan dapat menstabilkan harga kedelai yang saat ini melonjak.

Kepala Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, saat ini Kementerian Perdagangan masih memiliki stok kedelai hingga 350.000 ton. Stok ini sebenarnya akan digunakan hingga Oktober mendatang.

"Kalau menurut saya, tidak perlu ditahan lagi. Dengan dibebaskan impor nanti, akan datang lebih banyak lagi," kata Sutarto saat rapat koordinasi terbatas tentang pangan di kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Rabu (4/9/2013).

Akhir pekan lalu, Bulog baru saja mendapat penugasan untuk dapat menstabilkan harga kedelai dengan mengupayakan importasi kedelai. Surat izin importasi ini akan dilakukan secepatnya.

Namun upaya importasi kedelai ini memang tidak bisa seketika langsung diwujudkan. Sebab Bulog masih menghitung secara pasti kebutuhan importasi kedelainya dari Amerika Serikat. "Saya berusaha secepatnya. Saya belum bisa janji karena masih dalam proses. Namanya kedelai juga sama dengan impor daging, perlu proses dan harus governance. Itu yang paling penting," tambahnya.

Sebelumnya,  Kementerian Perdagangan mengatakan, stok kedelai nasional hanya akan cukup sampai bulan Oktober mendatang saja. Sehingga pemerintah akan menambah pasokan dari impor. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengatakan, stok yang ada hingga akhir Oktober sebanyak 149.000 ton. Sementara yang sudah ada di tangan importir dan akan datang lagi sebanyak 150.000 ton sampai bulan September 2013 ini.

"Sehingga stok yang tersedia di nasional hingga Oktober mendatang sebanyak 300.000 ton," kata Bachrul dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (3/9/2013).

Sehingga Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan Persetujuan Impor hingga Desember 2013 sebanyak 584.000 ton kepada 21 perusahaan. Permohonan tambahan jumlah impor kedelai dapat diajukan kembali setelah dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan impor yang dilakukan perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com