Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Mobil AS Topang Kenaikan Wall Street

Kompas.com - 05/09/2013, 07:09 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street melonjak pada Rabu (4/9/2013) waktu setempat,  (Kamis pagi WIB), setelah penjualan mobil AS melonjak menunjukkan ketahanan di sektor manufaktur.
     
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 96,91poin (0,65 persen) ditutup pada 14.930,87. Indeks S&P 500 bertambah 13,31 poin (0,81 persen) menjadi 1.653,08, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq menguat 36,43 poin (1,01 persen) ke posisi 3.649,04.

Para investor menyambut kenaikan dua digit penjualan mobil dari GM, Toyota, Ford dan Chrysler. "Kami melihat beberapa kekuatan di sektor manufaktur," kata Alan Skrainka, direktur investasi untuk Cornerstone Wealth Management.
     
Sebuah survei ekonomi regional yang positif dari Federal Reserve AS menggambarkan pertumbuhan ekonomi AS masih "sedang hingga moderat" sejak Juli. Laporan ini menunjukkan belanja konsumen dan manufaktur telah meningkat di sebagian besar 12 daerah di AS dan mengatakan penciptaan lapangan kerja stabil atau membaik.

Kenaikan pasar juga terjadi meski kegelisahan di pasar atas prospek serangan militer AS di Suriah terus berlangsung. Pada Rabu, Presiden Obama menegaskan perlunya respon global terhadap Suriah sehingga panel Senat AS menyetujui resolusi yang mengizinkan intervensi militer AS.

Saham Ford naik 3,5 persen setelah melaporkan penjualan ritel  terbaik sejak Agustus 2006. Total penjualannya meningkat 12 persen dari Agustus 2012.

General Motors melonjak 5,0 persen setelah penjualan ritelnya melonjak 22 persen tahun-ke-tahun, mencetak kinerja terbaik sejak September 2008.

Raksasa teknologi Apple naik 2,1 persen setelah menetapkan 10 September untuk acara yang diharapkan menjadi peluncuran iPhone baru, yang bisa termasuk versi berbagai warna dan murah. Menurut laporan, Apple juga merencanakan acara media di China pada 11 September.
     
Perusahaan saluran pipa dan  infrastruktur energi Kinder Morgan turun 6,0 persen setelah Jefferies memulai cakupan dengan rekomendasi "hold". Jefferies menyatakan kekhawatiran bahwa belanja modal yang tinggi untuk pemeliharaan bisa mengurangi pembayaran dividen.

LinkedIn merosot 2,9 persen setelah mengumumkan pihaknya merencanakan penawaran umum sekitar satu miliar dolar AS sahamnya. Dana tersebut akan digunakan untuk pengeluaran umum dan ekspansi internasional perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com