Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Banyak Orang Kaya Indonesia Tak Paham Pasar Modal?

Kompas.com - 09/09/2013, 14:41 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —
Masalah pemahaman menjadi salah satu faktor utama kurang pesatnya pelaku pasar modal domestik. Alhasil, potensi keuntungan di pasar modal Indonesia banyak yang dinikmati pemodal asing.

"Banyak orang kaya di Indonesia yang tidak paham dengan pasar modal. Masalahnya hanya satu, ada di pengetahuan," ujar Sujadi Darmotinojo, Direktur PT Danareksa Sekuritas, di sela-sela kegiatan Danareksa Conference, Senin (9/9/2013).

Menurutnya, ada mereka yang memiliki uang banyak, tetapi tidak tertarik investasi di pasar modal karena minimnya pengetahuan. Terlebih lagi, budaya menabung atau investasi hanya terpatron pada pola tradisional, yakni dalam bentuk deposito, emas, dan properti.

Namun, minimnya pengetahuan pasar modal itu lagi-lagi dikarenakan masalah edukasi. Terbilang normatif memang, tetapi nyatanya cara itu merupakan cara yang paling ampuh untuk menarik calon investor baru ke pasar modal, apalagi jika pasar modal sedang berfluktuasi seperti saat ini.

Tanpa edukasi, maka hasilnya juga sudah bisa dilihat. Saat ini, sekitar 57 persen aliran modal masih berasal dari investor asing. Oleh karenanya, jika ada sentimen dari luar negeri, maka pasar modal Indonesia ikut merasakan dampaknya.

Sujadi berharap, pasar modal Indonesia nantinya tak hanya didominasi pihak asing. Maka dari itulah, Danareksa ikut nimbrung melakukan sosialisasi agar ada calon-calon investor baru yang mau berinvestasi di pasar saham. "Kekayaan di wilayah itu banyak, tapi belum dimanfaatkan untuk investasi," kata Sujadi. (Dityasa H Forddanta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com