Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anton Gapai Kebebasan Finansial Berkat Nasihat Ibu

Kompas.com - 10/09/2013, 09:44 WIB

KOMPAS.com -
Semangat dan keuletan menjadi modal utama Anton Setiawan meraih sukses di usia muda. Tapi, nyatanya, itu belum cukup. Ia pun pernah terpuruk lantaran usaha yang meredup. Namun sikap pantang menyerah mengantarkan kesuksesan menjadi pedagang perlengkapan bayi.

Di usianya yang menginjak 34 tahun, Anton Setiawan telah kenyang makan asam garam di dunia usaha. Sejak duduk di bangku kuliah, untuk menopang hidupnya di Yogyakarta, Anton berjualan kremesan dan berbisnis kartu perdana serta voucher pulsa telepon seluler (ponsel). Dari situ, jiwa Anton sebagai pebisnis ritel terpupuk. Alhasil, saat tamat kuliah dengan nilai pas-pasan, ia punya bekal membuka usaha sendiri.

Pria asal Purwokerto, Jawa Tengah, itu mungkin juga tak pernah menyangka bahwa jalan hidupnya penuh dengan lika-liku dan tantangan. Jatuh bangun Anton membangun bisnis-bisnisnya. Mental yang kuat pun akhirnya mengantarkannya menjadi pengusaha sukses.

Kini, bersama istrinya, Angela Rossanytha Dewi, Anton mengelola lima babyshop berlabel BebeLove. Ia juga melayani penjualan grosir online beragam produk perlengkapan bayi dan mengirimkannya ke seluruh Indonesia. Pelanggannya mencapai belasan ribu, omzet yang dikantongi pun mencapai miliaran rupiah setiap bulan.

Namun, kesuksesan Anton kini justru tak berawal dari usaha toko bayi. Bersama tiga temannya, ia datang ke Jakarta pada 2003, untuk memperbesar usaha jual beli kupon pulsa yang telah ia lakoni di Purwokerto, dengan nilai omzet miliaran rupiah.

Dengan modal Rp 10 juta, hasil patungan dengan tiga temannya, Anton mengawali bisnisnya pada 2002. Ia menjual pulsa dengan sistem online. “Tiga bulan pertama, kami bangkrut karena tak bisa menutup biaya operasional. Padahal ide bisnis kami luar biasa,” kenang dia.

Baru di bulan keenam, penjualan pulsa elektrik booming. “Kami bisa dibilang pionir,” ujarnya. Padahal, Anton melakukan seluruh proses secara manual, menggosok kode voucher fisik dan memasukkannya ke sistem komputer. Ribuan orang membeli pulsa dari Anton. Bahkan, pelanggan datang dari seluruh penjuru Indonesia.

Kesuksesan bisnis Anton pun terdengar di telinga pebisnis asal Jakarta.  Pebisnis itu pun tertarik dengan sepak terjang Anton, dan mengajaknya berkongsi di Jakarta dengan menyediakan tempat tinggal dan kantor secara gratis.

Di ibu kota, seperti harapannya, usaha jual beli pulsa elektrik pun semakin moncer. Anton mengenang, saat itu, ia mencapai puncak kejayaan. Ia menduduki jabatan sebagai Direktur Utama dengan kantor di pusat kota dan mempekerjakan ratusan karyawan.

Sayang, kisah sukses itu harus berakhir, ketika operator seluler mulai melirik bisnis serupa milik Anton. “Mereka ikut menjual dompet pulsa dan lainnya,” tutur Anton. Berawal dari sinilah, bisnis penjualan pulsa mulai redup dan akhirnya kongsi pun bubar.

Namun, Anton tak putus asa. Maklum, saat itu, ia baru saja menikah. Dengan sisa uang Rp 60 juta, ia kembali merintis gerai pulsa. Ia pun menyewa kios di sebuah pasar yang terletak di Gading Serpong pada 2005. “Ternyata, pasar itu hanya ramai di pagi hari, siang dan sore semua kios tutup, sehingga kurang sesuai untuk berjualan pulsa,” kenangnya.

Ia pun memutar otak, supaya roda bisnis tetap berjalan sepanjang hari. Teringat perjalanan awal saat terjun ke bisnis pulsa, Anton pun kembali melakoni penjualan grosir. Ia mendatangi kios-kios pulsa di seputar Serpong, untuk menjaring pelanggan.

Penyakit aneh

Bisnis pulsanya kembali besar dan mempekerjakan sejumlah karyawan. Lagi-lagi, kebijakan perusahaan operator ponsel menghadangnya.  Anton pun kembali menelan pil pahit lantaran kehilangan banyak pelanggan dengan penerapan kebijakan baru yang membatasi wilayah penjualan.

Dengan sisa modal dan semangat, ia membuka gerai pulsa di rumah. Ia juga melirik bisnis lain, yakni bisnis herbal, alat-alat kesehatan, dan mengimpor jam mewah. Tapi nyatanya, usaha itu tak berjalan mulus dan merugi cukup besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com