Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi RI Hanya Kalah oleh China

Kompas.com - 10/09/2013, 13:37 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tertinggi kedua di antara negara anggota G-20. Pertumbuhan ekonomi RI hanya kalah bersaing dengan China.

"Bicara data pertumbuhan ekonomi China di kuartal II-2013 mencapai 7,2 persen, Kedua tertinggi adalah Indonesia yang diperkirakan pada akhir tahun ini mencapai pertumbuhan 5,8-5,9 persen," kata Chatib saat membuka acara Seminar Inisiatif Program National Interest Account (NIA) di kantornya, Jakarta, Selasa (10/9/2013).

Data pertumbuhan ekonomi Indonesia itu masih lebih baik dibanding India yang diperkirakan hanya akan tumbuh 4,8 persen, Brazil 2,5 persen hingga Afrika Selatan yang hanya 2 persen. "Indonesia sampai akhir tahun (diperkirakan) bisa nomor dua negara tercepat di antara negara G-20," tambahnya.

Kendati demikian, Chatib masih memandang masih banyak persoalan yang harus diselesaikan seperti defisit anggaran, defisit neraca perdagangan, kondisi makro moneter hingga urusan nilai tukar rupiah serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Soal nilai tukar rupiah dibanding dollar AS, Chatib juga membanggakan dirinya di forum G-20 di Rusia akhir pekan lalu. Ternyata masih ada nilai tukar negara lain yang terpuruk dibanding nilai tukar dollar AS, yakni rupee India yang mengalami penurunan 15 persen (ytd). Sementara Indonesia hanya mengalami penurunan rupiah sebesar 11-12 persen (ytd).

Mata uang Turki juga menurun 12-13 persen. Kondisi serupa juga terjadi dengan mata uang Brazil dan Afrika Selatan.  Chatib menilai, penyebab rendahnya nilai tukar rupiah ini karena faktor internal dan eksternal.

Khusus untuk mengatasi defisit neraca perdagangan, pemerintah membuat kebijakan menaikkan BBM bersubsidi sehingga mengurangi impor BBM.

"Sehingga saat impor minyak turun, maka cadangan devisa akan membaik. Itu butuh waktu satu kuartal setidaknya sehingga posisi defisit neraca perdagangan bisa turun," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com