Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Pemerintah Hanya untuk Bayar Pegawai dan Subsidi

Kompas.com - 11/09/2013, 14:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari Seknas Forum Indonesia untuk Transaparansi Anggaran (FITRA) Lukman Hakim menjelaskan belanja pemerintah pusat lebih didominasi untuk keperluan belanja modal dan subsidi.

Pemerintah, menurutnya tidak mau mengorbankan kepentingan belanjanya. "Selama ini proporsi belanja pemerintah pusat selalu fokus pada belanja pegawai dan belanja subsidi," kata Lukman dalam diskusi bertajuk "Mewujudkan Kedaulatan Rakyat atas Anggaran Berdasarkan Konstitusi di kantor Seknas FITRA, Jakarta, Rabu (11/9/2013).

Lukman memaparkan rata-rata pertumbuhan belanja pegawai dalam kurun 7 tahun terakhir sebesar 16 persen atau Rp 22,18 triliun. Jumlah rata-rata belanja pegawai ini lebih besar dari rata-rata belanja pusat.

"Bahkan, rata-rata pertumbuhan belanja pegawai yang 16 persen itu lebih besar dari rata-rata pertumbuhan belanja pusat yang hanya 12 persen," ungkap Lukman.

Lebih jauh Lukman memaparkan belanja pegawai naik 3 kali lipat dari Rp 73 triliun pada tahun 2006 menjadi Rp 232,9 triliun di tahun 2014 mendatang. Dari angka sebesar itu, Lukman mengeluhkan kualitas dan perbaikan layanan birokrasi belum berjalan dengan baik.

"Sepertiga belanja pegawai dialokasikan untuk tenaga tidak produktif, seperti tunjangan. Selain itu, belanja pegawai terus naik dan struktur pemerintahan semakin membengkak," kata Lukman.

Menurut Lukman, reformasi birokrasi seharusnya menghasilkan birokrasi yang efisien dari sisi struktur dan biaya, namun kaya akan fungsi. "Kebijakan belanja pegawai harus diikuti moratoriun dan pembekuan lembaga yang tidak efektif dan tumpang tindih. Selain itu, skema tunjangan juga harus diperbaiki," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com