Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPPU: Akuisisi Perusahaan Batubara oleh MNC Tidak Monopoli

Kompas.com - 16/09/2013, 11:11 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -  Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan, akuisisi saham perusahaan batubara oleh PT MNC Energi (MNCE) bukan merupakan tindakan monopoli atau persaingan usaha tidak sehat akibat pengambilalihan saham terseKomisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyatakan, akuisisi saham perusahaan batubara oleh PT MNC Energi (MNCE) bukan merupakan tindakan monopolibut.

Kepala Hubungan Masyarakat dan Biro Hukum KPPU Ahmad Junaidi menegaskan, MNCE memang telah mengakuisisi seluruh saham PT Nuansacipta Coal Investment. Sesuai dengan aturan KPPU dan telah melalui investigasi KPPU, maka transaksi tersebut disimpulkan bukan merupakan praktek monopoli.

"Kami telah melakukan penilaian dengan mengumpulkan bukti mengenai ruang lingkup usaha dua perusahaan ini untuk mengetahui pasar bersangkutan dan konsentrasi pasar yang terbentuk. Hasilnya memang tidak ada praktek monopoli," kata Junaidi dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (15/9/2013).

Dalam investigasi KPPU, PT MNCE merupakan perseroan terbatas yang ruang lingkup kegiatan usahanya adalah menjalankan usaha dalam bidang pertambangan batubara, perdagangan, jasa dan transportasi. MNCE merupakan sub holding dari PT Bhakti Investama Tbk (perusahaan yang bergerak di bidang industri media).

MNCE bergerak di sektor energi dan sumber daya alam terutama pertambangan, minyak dan gas bumi. Namun dalam sektor pertambangan batubara ini, MNCE belum memiliki kegiatan usaha, sementara dalam sektor migas, MNCE sedang dalam tahap akuisisi satu proyek migas di Papua (blok Semai III) yang saat ini dalam tahap eksplorasi.

Sementara itu, perusahaan yang akan diakuisisi yaitu PT NCI melakukan kegiatan usaha di bidang pengangkutan darat, perdagangan, jasa, pertambangan dan industri. Kegiatan utama PT NCI saat ini adalah pertambangan batubara.

Dalam Penilaian data sektor usaha ini, diketahui bahwa tidak ada kegiatan usaha yang sama antara PT MNCE (yang belum memiliki kegiatan usaha pertambangan batu bara) dengan PT NCI sehingga tidak memiliki dampak terhadap pasar setelah terjadinya pengambilalihan (akuisisi) saham karena tidak berada pada pasar bersangkutan yang sama.

"Jadi dapat disimpulkan bahwa pengambilalihan saham PT NCI oleh PT MNCE merupakan pengambilalihan yang bersifat konglomerasi sehingga tidak menimbulkan perubahan struktur pasar yang telah ada sebelumnya dan menghilangkan kekhawatiran terhadap dampak praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat setelah terjadinya pengambilalihan saham," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com