Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang Garam Akui Ada Penurunan Produksi

Kompas.com - 16/09/2013, 12:43 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


KEDIRI, KOMPAS.com- Perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk mengakui adanya penyusutan jam kerja bagi para pekerja di bagian produksi sebagai dampak penurunan kinerja perusahaan.

“Penurunan produksi adalah satu hal yang wajar terjadi di semua perusahaan,” kata Yuki Prasetyo Adi, Kepala Bagian Humas PT Gudang Garam, Tbk, melalui pesan pendek yang diterima Kompas.com, Minggu (15/9/2013).

Sebelumnya, buruh borongan bagian linting dari perusahaan rokok skala nasional ini mengeluhkan adanya penyusutan jam kerja yang sangat panjang. Bahkan mereka sempat menggelar doa bersama dalam bentuk istigasah sebagai ekspresi keprihatinan terhadap kebijakan yang diberlakukan oleh perusahaan itu.

Jika hari normal, para buruh itu mengaku mendapat alokasi waktu kerja hingga mencapai 10 jam per hari. Upah yang mereka kantongi menyentuh Rp. 60.000. Namun sejak tiga bulan ini, mereka hanya bekerja selama 1 hingga 1,5 jam dengan hasil yang dikantongi hanya berkisar Rp. 9.000.

Atas kondisi ini, Yuki menambahkan, saat ini perusahaan tengah melakukan pemetaan permasalahan sebagai bahan evaluasi untuk menentukan kebijakan yang mengarah pada pemulihan kondisi perusahaan.

“Perusahaan secepatnya segera melakukan evaluasi agar secepatnya terjadi proses recovering sehingga kondisi bisa segera normal kembali,” imbuhnya.

Saat dikonfirmasi tentang penyebab terjadinya penurunan produksi, Yuki enggan menjawabnya. Ia hanya menegaskan tidak adanya pemutusan hubungan kerja terhadap para pekerja. “ Kami tidak pernah menghentikan pekerja.” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com