Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Ragukan Target Produksi Kedelai Nasional 1,7 Juta ton

Kompas.com - 17/09/2013, 21:11 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI), Viva Yoga Mauladi, pesimistis produksi nasional kedelai sentuh 1,7 juta ton pada 2014.

"Saya pesimis, sudah tahu ada penyusutan lahan, sudah tahu petani dibiarkan, kenapa baru sekarang ngomong perluasan lahan," kata dia kepada Kompas.com, di Rumah Gagasan PAN 14, di Jakarta, Selasa (17/9/2013).

Hal itu menanggapi pernyataan Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, bahwa Kementerian Pertanian akan memperluas lahan produksi kedelai 200 ribu hektare pada 2013, dan sekitar 250 ribu hektare pada 2014.

Sementara itu, lahan yang eksisting ditanami kedelai saat ini seluas 570 ribu hektare. "Kalau ada 1 juta hektare lahan kalikan 1,7 ton (1 hektare produksi 1,7 ton) itu ada 1,7 juta ton. Itu sudah lumayan bisa mengganti posisi kedelai impor yang terlalu besar," kata dia, Senin.

Yoga mengatakan seharusnya pemerintah tidak boleh mengambil kebijakan "tiba masa tiba akal". Kebijakan untuk sektor pertanian harus terencana dan tersistem. "Di mana tempatnya, tanyakan Kementan. Kenapa baru sekarang ngomong begitu," lanjut politisi dari PAN itu.

Ia juga mengatakan, pemerintah gagal dalam program pertanian. Indikatornya, pertama, lahan pertanian produktif semakin menyusut diganti dengan tumbuhnya lahan properti. Kedua, infrastruktur dan jaringan irigasi mengalami kerusakan.

"Ketiga, jumlah petani produsen semakin menyusut. Kenapa? Pemerintah tidak mampu menstabilkan harga dan memenuhi pasikan barang. Di atas itu semua ketidakpastian itu tanggungjawab pemerintah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com