Menurutnya, sepanjang tidak masalah dengan mesin industri dan kendaraan bermotor, maka BBN dapat menjadi alternatif pengganti bahan bakar fosil (BBM).
"Kita berharap pada Pertamina sebagai pelaku kunci. Agar ia mendistribusikan sampai ke konsumen akhir," kata Rusman usai membuka workshop Bahan Bakar Nabati, di Jakarta, Rabu (18/9/2013).
Rusman mengatakan, penggunaan BBN sebagai upaya ketahanan energi akan terwujud jika ada integrasi dari semua pihak berkepentingan. Dari sisi produksi misalnya, dibukanya moratorium untuk lahan kelapa sawit bisa mendorong pengusaha untuk berinvestasi karena ada kepastian hukum. Sementara itu, dari sisi distribusi, Pertamina, diharapkan bisa berperan maksimal.
"Pabrik biosolar kan enggak bisa jual sendiri, perlu dukungan dari Pertamina, karena (ia) sedikit monopolis," lanjut Ruman.
"Dari konsumsi, kita melihat mesin industri itu compatible tidak dengan BBN. Integrated itu artinya juga sampai desain mesin. Kalau ATPM di Brazil disyaratkan mobil itu hybrid, jadi bisa konsumsi BBN," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.