"Target kredit korporasi tidak revisi. Setahun kami tumbuh antara 20-25 persen," kata Direktur Business Banking BNI Krishna Suparto di Hotel Four Seasons Jakarta, Rabu (18/9/2013) siang.
BNI, lanjut Krishna, juga memberikan kredit korporasi ke delapan sektor industri, seperti agribisnis, konstruksi, kelistrikan, migas, dan infrastruktur. Selain itu, BNI juga melakukan sindikasi dengan PT Angkasa Pura I dengan total proyek Rp 4 triliun.
BNI juga mengucurkan kredit korporasi senilai Rp 2 triliun di sektor kimia (chemical). "Hari ini juga melakukan signing dengan Angkasa Pura I. Nilai total sebesar Rp 4 triliun. Ada empat bank. Kami kucurkan kredit sekitar Rp 1 triliun," kata Krishna.
Terkait pertumbuhan kredit korporasi, Krishna menyebut pertumbuhan terbilang baik. "Kami belum melihat perlambatan. Justru ada beberapa debitur yang melihat kesempatan ditengah perlambatan ekonomi Indonesia saat ini yang memang tidak seperti krisis pada 2008 lalu," ujarnya.
Walaupun pertumbuhan kredit korporasi tidak mengalami perlambatan, Krisha mengaku ada beberapa sektor yang mengalami perubahan jadwal, seperti pembangunan konstruksi untuk pusat perbelanjaan dan perhotelan.
Meskipun demikian, untuk kredit korporasi yang fokus pada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) misalnya, pembangunan jalan dan beberapa proyek infrastruktur tetap berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan .
"Itu untuk mengantisipasi pertumbuhan ekonomi yang akan terjadi dan perluasan pasar, maka untuk jalan tetap berjalan dan lebih besar lagi," tandas Krishna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.