Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag: APEC Tak Selesaikan Masalah Perdagangan

Kompas.com - 18/09/2013, 17:23 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pertemuan menteri-menteri Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) di Bali, hanyalah batu loncatan, dan tidak akan merampungkan apa-apa kecuali paket kecil untuk dibawa ke perundingan Doha, di World Trade Organization (WTO).

Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo, mengatakan, dalam APEC yang akan digelar di Bali, akan banyak paket yang akan dibawa ke perundingan WTO di Doha.

"Kalau kita bicara Doha itu isu rundingnya ada 19 dan kalau kita paksakan pasti enggak bisa. Doha berjalan 12 tahun, Doha nggak selesai. Sehingga kita lihat Bali ini untuk memanen paket kecil," kata Iman, di Jakarta, Rabu (18/9/2013).

Ia mengatakan, pertemuan di Bali yang akan digelar pada Oktober 2013 diharapkan akan menghasilkan paket kecil berupa tiga prioritas yang terdiri dari isu terkait fasilitas perdagangan, agrikultur, serta least developing country (LDC).

Iman mengatakan, fasilitas perdagangan diharapkan akan memudahkan praktik dagang multilateral. Saat ini, kata dia beberapa negara WTO masih menerapkan peraturan dan tarif-tarif tertentu untuk ekspor impor.

"Kita juga punya kepentingan ekspansi. Kalau trade facility bisa diperbaiki produk kita lebih mudah masuk pasar baru," ujarnya.

Isu terkait agrikultur, imbuh Iman, perlu ada adjustment (penyesuaian) soal subsidi yang tidak dikurangi. Ia juga mengatakan akan memperjuangkan soal stock holding agriculture.

"Satu yang penting adalah stock holding agriculture. Kalau di Indonesia seperti Bulog. Proposal soal ini digarap bersama-sama negara G-33. Untuk kebijakan tertentu tidak dihitung subsidi harus dikurangi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com