Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Migas Masih Berpeluang Raih Kredit Valas

Kompas.com - 18/09/2013, 19:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah bankir menilai sektor migas masih berpotensi mendapatkan kredit valas, meskipun saat ini perbankan mengetatkan pinjaman valas.

Pengetatan kredit valas merupakan respon terhadap langkah Federal Reserve mengurangi stimulus akan membawa dampak signifikan bagi negara berkembang yang selama ini tergantung pada dana asing.

Direktur Business Banking PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Krishna Suparto menyatakan bahwa sejauh ini pihaknya telah melakukan antara lain mengurangi pinjaman dana valas ke beberapa sektor kredit yang memiliki resiko tinggi.

"Kita sangat membatasi kredit valas dan pinjaman luar negeri, kecuali migas atau industri yang benar-benar menghasilkan dollar AS. Kita juga jaga cadangan," ujar Krishna di Jakarta, Rabu (18/9/2013).

Sektor keuangan global saat ini sedang menunggu keputusan The Fed untuk melakukan pemangkasan stimulus perekonomiannya. Kemungkinan The Fed akan mengurangi pembelian obligasi pemerintah AS menjadi 40 miliar dollar AS dari saat ini 85 miliar dollar AS per bulan.

Hingga bulan Juni 2013, kredit valas BNI mencapai 12 persen dari outstanding kredit yang disalurkan Rp 222,65 triliun. Adapun tahun lalu kredit valas BNI mencapai 16 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com