Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Lanjutkan Stimulus, Ini Rentetan Dampaknya...

Kompas.com - 19/09/2013, 05:52 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com — Bank Sentral Amerika (The Fed), Rabu (18/9/2013), memastikan melanjutkan kucuran stimulus 85 miliar dollar AS mereka. Setelah keputusan ini, bursa Amerika menembus rekor tertinggi, imbal hasil (yield) obligasi Pemerintah AS turun, sementara harga emas dan minyak melonjak.

Pasar saham AS mencapai rekor tinggi pada penutupan perdagangan Rabu, setelah pengumuman The Fed itu. Adapun imbal hasil obligasi Pemerintah AS (UST) turun tajam setelah dua tahun terakhir. Harga emas pun melonjak karena para pedagang mengantisipasi inflasi. Terakhir, harga minyak juga melonjak.

Indeks S&P 500 langsung naik lebih dari 20 poin atau 1,2 persen ke level 1.725, melampaui rekor tertinggi sebelumnya, 1.709,67, pada 2 Agustus 2013. Setali tiga uang, indeks Dow Jones melonjak 153 poin atau naik 1 persen ke level 15.583, melampaui rekor 15.658 pada 2 Agustus 2013.

Marc Doss, Kepala Investasi Regional Well Fargo Private Bank, mengatakan bahwa keputusan The Fed ini berdampak positif bagi pasar dalam jangka pendek. "(Namun) investor perlu mengambil langkah mundur dan mempertimbangkan kemungkinan ekonomi Amerika berada pada pijakan yang lebih lemah daripada yang diperkirakan (saat ini)," kata dia.

Harga obligasi pun langsung naik tajam, berdampak pada penurunan yield. Imbal hasil UST dengan tenor 10 tahun turun menjadi 2,68 persen dari sebelumnya 2,87 persen ketika The Fed belum mengumumkan penundaan pengurangan stimulus atau tapering ini. Imbal hasil UST di Amerika menjadi salah satu rujukan utama perbankan dalam menentukan suku bunga kredit, termasuk untuk kredit perumahan.

Lonjakan juga langsung terjadi pada harga emas. Begitu The Fed mengumumkan akan melanjutkan kucuran stimulus, harga emas langsung naik 55 dollar AS menjadi 1.364 dollar AS per ounce.

Tom di Galoma, seorang pedagang obligasi di ED & F Man Capital, mengatakan bahwa dia benar-benar terkejut dengan keputusan The Fed ini. Sebelumnya, semua mata para pialang dan pengusaha terarah ke spekulasi The Fed akan menggulirkan tapering pertama pada bulan ini, setelah Gubernur The Fed, Ben Bernanke, mengisyaratkannya pada Mei 2013.

Wells Fargo dan investor lainnya menduga The Fed mungkin menunggu perkembangan terbaru dari Washington, Amerika, terkait plafon utang yang diajukan pemerintah kepada Kongres. Sebelumnya, pemerintah Presiden Obama telah mengingatkan Kongres bahwa bila plafon utang pemerintah tak diperbesar, maka kas negara itu akan habis pada pertengahan Oktober 2013.

Pada waktu yang sama, kontrak utama minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2013 di New York Mercantile Exchange melonjak 2,65 dollar AS menjadi 108,07 dollar AS per barrel. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November 2013 juga naik 2,41 dollar AS menjadi 110,60 dollar AS per barrel di perdagangan London, Inggris.

"Untuk kali pertama, minyak mentah Oktober (2013) naik dalam empat sesi, dengan dukungan dari data persediaan kuat dan keputusan Federal Reserve untuk mempertahankan stimulus moneternya saat ini," kata para analis Briefing.com dalam sebuah catatan pasar.

Pedagang juga bereaksi terhadap laporan mingguan persediaan energi yang "bullish" alias bergairah di Amerika Serikat. Departemen Energi AS mengatakan, persediaan minyak mentah AS jatuh 4,4 juta barrel pada pekan lalu. Konsensus para analis memperkirakan persediaan turun jauh lebih kecil ke 1,2 juta barrel.

(AFP/AP/Reuters/Ant)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com