Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Berharap Berkah Penundaan "Tapering"

Kompas.com - 19/09/2013, 07:35 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi nilai tukar rupiah diharapkan terangkat pada perdagangan Kamis (19/9/2013) ini dan dalam jangka menengah. Penundaan pengurangan stimulus moneter atau tapering oleh The Federal Reserve telah menekan posisi dollar AS di pasar global.

Jelang rapat FOMC The Fed kemarin waktu Indonesia, pelaku pasar tampaknya lebih banyak memegang dollar AS. Hal itu, menurut riset Trust Securities, pun menambah tekanan bagi laju rupiah.

Adanya kenaikan BI rate yang terjadi di minggu sebelumnya tampaknya sudah menjadi angin berlalu karena efek positifnya kian tertutupi dengan ekspektasi keputusan sidang FOMC itu.

Spekulasi atas pengurangan stimulus memberikan persepsi bahwa suplai dollar AS kian berkurang dan akan meningkatkan nilainya. Belum lagi imbas sentimen penilaian masih tingginya harga minyak, meski saat ini sudah sedikit turun, juga memberikan ekspektasi masih akan menekan laju defisit neraca perdagangan RI.  Laju rupiah pun melewati target support di Rp 11.477 per dollar AS.

Hari ini diproyeksikan rupiah berada di rentang Rp.11.455-11.525 per dollar AS(kurs tengah BI).

Dollar AS sendiri posisinya anjlok ke posisi terendah dalam tujuh bulan versus Euro pasca Federal Reserve mengejutkan investor dengan memutuskan untuk mempertahankan program stimulus yang masif, seiring meningkatnya tekanan pada perekonomian AS.

Seperti dikutip riset Monex Investindo Futures, The Fed menegaskan mereka masih membutuhkan lebih banyak bukti pemulihan sebelum menyesuaikan laju pembelian asetnya.

Fed juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS untuk tahun ini menjadi 2-2,3 persen dari 2,3-2,6 persen.

Pasar sebelumnya memperkirakan Fed akan mengurangi skema pembelian 85 miliar dollar AS obligasi per bulan setidaknya sebesar 10 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com