Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Klarifikasi Sinar Mas soal Eka Tjipta Widjaja sebagai Orang Terkaya

Kompas.com - 19/09/2013, 13:21 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —
Sinar Mas menilai penempatan Eka Tjipta Widjaja di peringkat 142 orang terkaya di dunia dalam Bloomberg Billionaires Index merupakan hal yang keliru.  Managing Director Sinar Mas G Sulistiyanto menyebutkan, pihaknya perlu meluruskan beberapa hal terkait hasil riset dan survei yang menempatkan Eka sekaligus sebagai orang terkaya di Indonesia itu.

"Pertama, Sinar Mas bukanlah sebuah perusahaan induk (holding company) sehingga tidak pernah mengeluarkan laporan keuangan secara terintegrasi yang meliputi seluruh pilar bisnis yang ada," sebut Sulistiyanto dalam e-mail klarifikasinya yang diterima Kompas.com.

Sinar Mas, lanjut dia, adalah sebuah brand yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan dengan nilai korporasi dan sejarah yang sama. Namun, masing-masing dari mereka independen dengan manajemen tersendiri.

Perusahaan-perusahaan tersebut, menurutnya, dikelompokkan ke dalam enam pilar bisnis yang terdiri atas pulp dan kertas, agribisnis dan makanan, pengembang dan realestat, jasa keuangan, telekomunikasi, serta energi dan infrastruktur. "Sebagian besar perusahaan yang berada di sana berstatus perusahaan terbuka yang terikat oleh prinsip corporate governance serta regulasi dan ketentuan dari Pemerintah Indonesia," tambahnya.

Kedua, sebut dia, sejak tahun 2004, Eka Tjipta memutuskan untuk berkonsentrasi pada kegiatan sosial dan tidak terlibat dalam pengelolaan atau duduk dalam struktur manajemen perusahaan yang ada dalam pilar bisnis Sinar Mas.

"Jika terdapat sebuah lembaga yang mengeluarkan hasil perhitungan secara menyeluruh atas aset Sinar Mas, jelas terjadi sebuah kekeliruan di sana, mengingat Sinar Mas bukanlah sebuah perusahaan induk. Selain itu, Eka Tjipta Widjaja sendiri sejak lama tidak lagi terlibat dalam pengelolaan perusahaan yang berada di bawah brand Sinar Mas sehingga menempatkan beliau peringkat orang terkaya juga kekeliruan," ungkap Sulistiyanto.

Sinar Mas mengaku mengapresiasi upaya setiap lembaga—dalam hal ini media—yang mencoba memperingkatkan pencapaian bisnis para pelaku usaha karena hal ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi setiap pelaku usaha, khususnya di Indonesia, untuk lebih inovatif, kompetitif, dan tumbuh menjadi pemain global.

"Namun, kami sangat berharap upaya itu didasari pada riset yang akurat, mendalam, dan obyektif sehingga hasilnya justru tidak menimbulkan kesalahan persepsi," demikian Managing Director Sinar Mas G Sulistiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com