Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Pekan, IHSG Berakhir di Zona Merah

Kompas.com - 23/09/2013, 16:32 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi II ditutup melemah 20,97 poin atau turun 0,46 persen menjadi 4.562,85. Tercatat ada 157 saham turun, 86 saham naik dan 92 saham diam tak bergerak.

Sampai pukul 16.00 WIB, tercatat ada 4,354 miliar saham yang berpindah tangan dengan nilai transaksi Rp 4.118,77 triliun.

Sembilan sektor berada di zona merah, yakni; sektor konstruksi turun 2,03 persen, sektor infrastruktur turun 0,83 persen, industri lainnya turun 0,58 persen, produk konsumen turun 0,57 persen, pertambangan turun 0,53 persen, perdagangan turun 0,46 persen, keuangan turun 0,30 persen, perkebunan turun 0,28 persen, dan manufaktur turun 0,07 persen. Saham yang tercatat naik hanyalah sektor basic industry yang naik 1,39 persen.

Saham LQ45 yang tercatat sebagai top losers adalah; PT Sentul City Tbk (BKSL) turun 4,76 persen, menyusul PT Harum Energy Tbk (HRUM) turun 3,79 persen, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 3,67 persen, PT Bank Tabungan Negara (BBTN) turun 3,60 persen, dan PT BW Plantation Tbk (BWPT) turun 3,57 persen.

Saham LQ45 yang tercatat sebagai top gainers adalah; PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 7,75 persen, menyusul PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 1,96 persen, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 1,66 persen, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 1,43 persen, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 1,08 persen. (Asnil Bambani Amri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com