Mengutip CAPA Center for Aviation, Rabu (25/9/2013), Thai Lion sepenuhnya akan menerapkan layanan low cost carrier (LCC) tanpa ada layanan makanan dalam penerbangan. Hal ini berbeda dengan Malindo Air, yang menerapkan konsep LCC namun tetap memberi makanan kepada penumpang.
Thai Lion akan menggunakan bandara Don Mueang, Bangkok sebagai terminal. Tahap pertama, maskapai tersebut akan melayani rute Bangkok-Jakarta dan Bangkok-Kuala Lumpur. Dengan melayani dua rute tersebut, Lion bisa mendongkrak jumlah penumpangnya.
Sejauh ini, Thai Lion masih menunggu persetujuan dari otoritas penerbangan Thailand. Dalam rangka masuk ke Thailand, Lion Air menggandeng partner lokal, dengan porsi pembagian saham sebesar 49 persen dipegang Lion Air dan sisanya 51 persen oleh parter tersebut.
“Thailand memiliki potensi pariwisata yang cukup besar," ujar CEO Lion Group, Rusdi Kirana sebagaimana dikutip dari CAPA.
Sementara itu, Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait saat dikonfirmasi melalui telepon tidak memberikan jawaban.
Namun, beberapa waktu lalu Edward Sirait menyatakan bahwa untuk tahap awal, Thai Lion akan menggunakan empat pesawat jenis Boeing 737-900ER. "Investasinya enggak banyak, cuma 10 juta dollar AS," kata Edwad, di Batam, Kamis sore (29/8/2013).
Pengadaan empat pesawat jenis Boeing 737-900ER tersebut berasal dari dana Lion Group . Dengan beroperasinya Thai Lion di Thailand, lanjut Edward, akan berdampak pada promosi pariwisata di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.