Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentimen Eksternal Belum Berpihak ke Rupiah

Kompas.com - 26/09/2013, 08:13 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tekanan pelemahan masih bakal mewarnai pergerakan rupiah pada perdagangan Kamis (26/9/2013). Di tengah kebutuhan dollar AS yang tinggi oleh korporasi di dalam negeri, spekulasi atas kebijakan stimulus moneter di AS membayangi pasar global.

Menurut riset Trust Securities, laju nilai tukar rupiah masih terus menunjukkan pelemahannya dengan pemicu yang masih sama. Yakni masih terimbas oleh kekhawatiran adanya potensi pengurangan stimulus AS dan potensi terjadinya deadlock pembahasan akan debt ceiling di bulan Oktober.

"Partai Republik ingin pemerintah memangkas anggaran lebih lanjut dan kemungkinan mengurangi anggaran health care yang diprogramkan Obama," demikian tulis Trust Securities dalam analisanya pagi ini.

Kekhawatiran tersebut muncul setelah para petinggi The Fed antara lain James Bullard di Jumat (20/9/2013) pekan lalu mengatakan masih adanya kemungkinan pengurangan stimulus pada rapat FOMC Oktober 2013.

Lalu, awal pekan ini, William Dudley masih mengatakan persetujuaannya dengan kerangka stimulus Bernanke dengan menyatakan bahwa pengurangan stimulus masih dapat terjadi tahun ini dan Richard Fisher yang kembali mengkritik program pembelian obligasi dan mencemaskan penundaan stimulus.

Namun, perdebatan soal anggaran AS itu pun berbalik memojokkan dollar AS semalam waktu Indonesia. Dollar AS berbalik melemah setelah mencatat kenaikan empat sesi beruntun. Hal ini menurut riset Monex Investindo Futures seiring merebaknya kekhawatiran tentang kebuntuan perdebatan anggaran di Washington itu.

Hal itu diproyeksikan dapat memicu kebangkrutan pemerintah. "Anggota parlemen AS juga belum kunjung mencapai kesepakatan tentang bagaimana cara untuk meningkatkan plafon hutang 16,7 triliun dollar AS sebelum pertengahan Oktober," tulis Monex Investindo Futures.

Trust Securities menyatakan, laju rupiah melewati target support di level Rp 11.560 dollar AS. Hari ini rupiah diproyeksikan bergerak di rentang Rp 11.523-11.587 per dollar AS (kurs tengah BI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investor Terus Bertambah, Bappebti Bareng Industri Kawal Ekosistem Aset Kripto

Investor Terus Bertambah, Bappebti Bareng Industri Kawal Ekosistem Aset Kripto

Whats New
Catat, Ini Rincian Batas Minimal Nilai UTBK untuk Daftar PKN STAN 2024

Catat, Ini Rincian Batas Minimal Nilai UTBK untuk Daftar PKN STAN 2024

Whats New
Pemerintah Temukan SPBE Kurang Isi Tabung Elpiji 3 Kg, Ini Tanggapan Pertamina

Pemerintah Temukan SPBE Kurang Isi Tabung Elpiji 3 Kg, Ini Tanggapan Pertamina

Whats New
Pemerintah Bayar Kompensasi Listrik ke PLN Rp 17,8 Triliun

Pemerintah Bayar Kompensasi Listrik ke PLN Rp 17,8 Triliun

Whats New
Lowongan Kerja Adaro Energy untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Adaro Energy untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Allianz Utama Kumpulkan Premi Bruto Rp 803,52 Miliar Sepanjang 2023

Allianz Utama Kumpulkan Premi Bruto Rp 803,52 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Hampir 70 Persen Gen Z Memilih Jadi Pekerja Lepas, Apa Alasannya?

Hampir 70 Persen Gen Z Memilih Jadi Pekerja Lepas, Apa Alasannya?

Whats New
Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

Whats New
Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Whats New
Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

Whats New
PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi 'Blockchain'

PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi "Blockchain"

Whats New
Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Whats New
Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

Whats New
Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com