Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Buah Harus Benahi Penanganan Pasca Panen

Kompas.com - 29/09/2013, 15:09 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com –  Pemerintah mengatakan petani buah sekarang ini sudah harus mulai berpikir treatment (penanganan) pasca panen, yakni pemilahan dan penyimpanan. Sehingga, buah-buahan tersaji dalam keadaan segar dan pasokannya ada sepanjang musim.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menuturkan, meningkatkan konsumsi buah dan sayur harus melihat dua sasaran, konsumen dan produsen (suplai). Dari sisi konsumen, masyarakat tidak hanya berhenti dalam jargon ‘cinta produk dalam negeri’, tapi benar-benar tercemin dari perilaku konsumsinya.

“Dari suplai, percuma kita dorong konsumsi kalau dari sisi produksi tidak bagus. Nanti terlanjut cinta, barang jelek-jelek. Jadi bukan sekedar meningkatkan produktivitas, tapi kualitas,” kata Rusman dalam talkshow, September “Horti” Ceria, di lapangan Monas, Jakarta, Minggu (29/9/2013).

Menurut Rusman, perilaku petani yang harus mulai dibenahi adalah soal penanganan pasca panen, termasuk grading (memilah) buah yang bagus dan yang kurang bagus. Jika tidak dipilah dengan baik, kepercayaan konsumen bisa turun khususnya untuk buah yang dipasarkan di pasar tradisional. Pasalnya, dengan harga yang sama, konsumen bisa mendapat buah yang baik, bisa juga mendapat buah yang busuk.

“Setelah panen, disimpan di cold storage. Kenapa? Buah ini termasuk produk yang mudah layu, sehingga penanganan seperti ini penting,” ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini dengan penanganan seadanya, buah menjadi produk yang memiliki losses cukup tinggi yakni mencapai 30 persen. Artinya, dari 100 buah yang dipanen, hanya 70 buah yang layak dijual. Di tingkat pedagang pun, buah perlu penanganan lebih baik. 

“Kita paham juga pikiran mereka (pedagang pasar tradisional) simple, dan keuangan tidak memadai. Enggak mungkin menyediakan refrigerator (lemari pendingin), listrik dari mana,” jelasnya.

Penanganan pasca panen juga bisa dilakukan dengan jalan hilirisasi industri agro. Sehingga, buah-buahan tersedia sepanjang tahun, meskipun belum musimnya. “Off season dan peak season ini perlu diperhatikan, sehingga pada saat panen buah tidak dijual terlalu murah, dan saat off season langka. Tidak ada artinya menjejali pasar yang sudah jenuh dengan produk yang sama pada saat peak season. Tapi sekarang ini sudah muncul hilirisasi, seperti keripik dari kulit manggis,” terang Rusman.

Sementara itu,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com