Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSPI: Pemerintah Langgengkan Kebijakan Upah Murah

Kompas.com - 30/09/2013, 09:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dituding sengaja melanggengkan kebijakan upah murah. Pasalnya, konsep lobby aksi (KLA) yang selama ini dilakukan, tidak membuahkan hasil. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, lobby yang dilakukan serikat buruh ke pemerintah dan asosiasi pengusaha tak menemukan titik temu.

Ia juga menilai Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang langsung meminta pemerintah membuat Instruksi Presiden (Inpres) soal upah, hanyalah "konspirasi upah murah" dan sengaja melumpuhkan peran dewan pengupahan dalam melakukan survei kebutuhan hidup layak (KHL).

"KLA yang dilakukan buruh sebenarnya menyiratkan keinginan kuat gerakan buruh Indonesia untuk berdialog dalam mencari solusi masalah perburuhan dan kerakyatan, tapi sayang lembaga-lembaga formal yang ada tidak memerankan fungsinya dengan baik," sebut Iqbal dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (29/9/2013).

Ia mengatakan, sejak kenaikan harga bahan bakar minyak, daya beli buruh terus menurun. UMP tertinggi di Indonesia, Jakarta Rp 2,2 juta per bulan, masih lebih rendah dibanding Thailand (Rp 2,8 juta per bulan) dan Filipina (Rp 3,2 juta per bulan), dan hanya sedikit lebih dari Kamboja dan Vietnam. Padahal, pertumbuhan ekonomi Indonesia peringkat kedua di dunia, dengan pendapatan domestik bruto terbesar ke-16.

"Ketika buruh mulai membangun kekuatan daya tawarnya terhadap pemerintah dan pengusaha melalui strategi KLA untuk memperbaiki daya belinya melalui upah layak, lagi-lagi buruh disudutkan tidak mau mengerti kondisi ekonomi dan kesulitan perusahaan," ucap Iqbal.

Oleh karena itu, jelang konferensi akbar buruh Indonesia, KSPI mengatakan tetap akan memperjuanglan kenaikan UMP 2014 sebesar 50 persen. Selain itu, jika strategi KLA tak juga sukses, maka mogok nasional kedua menjadi pilihan.

Rencana sebelumnya, aksi mogok nasional yang kedua tersebut akan dilakukan pada Oktober 2013, yang melibatkan massa sebanyak 3 juta buruh, dari 20 provinsi dan 200 kabupaten/kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com