Sebagaimana diketahui, setelah beberapa bulan mengalami defisit, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus pada Agustus 2013 sebesar 132,4 juta dollar Amerika Serikat (AS).
Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi di kantornya, Rabu (2/10/2013) mengakui pihaknya tidak terlalu yakin defisit tahunan bisa ditekan di bawah 4 miliar dollar AS, mengingat ketidakpastian Washington DC. tersebut.
“Sampai hari ini dampaknya ke pasar tradisional belum ada, karena bisnis masih berjalan. Tapi kita tidak tahu ke depan,” kata dia.
Bayu mengatakan kinerja ekspor bisa didorong melalui komunikasi dengan pelaku bisnis di negara pasar, dan diharapkan indeks harga komoditas tidak akan jatuh.
Ia pun menjelaskan mengapa pemerintah mematok defisit di level 4 miliar dollar AS, kumulatif Desember 2013. Menurutnya, neraca pedagangan Agustus 2013 yang mengalami surplus lebih disebabkan penurunan impor, dan bukan kenaikan ekspor.
Sebagai informasi, surplus neraca perdagangan Agustus 2013 disebabkan penurunan impor yang cukup drastis sebesar 25,2 persen (month of month), sedangkan ekspor juga tercatat mengalami sedikit penurunan sebesar 12,8 persen (MoM).
Konsekuensinya, untuk menjaga neraca pedagangan agar sampai akhir tahun defisitnya tak lebih dari 4 miliar dollar AS, pemerintah akan melakukan diversifikasi pasar dan komoditas ekspor.
“Sekarang kita hadapi ketidakpastian di AS. Ini harus kita cermati, sehingga kita tidak terlalu optimis berlebihan. Namun tetap diupayakan (menekan impor), dan diverifikasi pasar itu bukan omong kosong tapi juga terus dilakukan,” pungkas Bayu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.