Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Batal Datang, China Jadi "Rising Star"?

Kompas.com - 05/10/2013, 23:00 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JIMBARAN, KOMPAS.com - Pembatalan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Bali ini membuat China seolah menjadi bintang baru dalam ajang pertemuan tinggi ekonomi se-Asia Pasifik tersebut.

Dalam pertemuan APEC ini, Presiden China Xi Jinping akanhadir. Negara lain yang juga menjadi sorotan adalah Rusia karena rencananya, petinggi Rusia akan langsung berbicara dengan perwakilan dari Amerika Serikat mengenai krisis Suriah di Bali.

Namun bagi Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi membantah bahwa China akan menjadi bintang baru dalam perhelatan akbar dalam hal perekonomian ini.

"Saya pikir tidak ya (jadi bintang baru). Orang juga akan melihat China karena kita butuh dia karena dia besar sekali kemampuannya," kata Sofyan saat ditemui di Hotel Ayana, Jimbaran, Bali, Sabtu (5/10/2013).

Ia menambahkan, selama ini China memang menjadi negara tujuan ekspor tertinggi dari Indonesia sekaligus menjadi negara pemberi produk-produk impor. Dalam jumlah ekspor maupun impor, China juga menjadi kontributor tertinggi.

Namun saat ini, Indonesia juga bergantung dengan negara Rusia. Negara sekutu Amerika Serikat ini cukup memberi perdagangan yang besar, khususnya dalam hal pesawat terbang.

"Namun kita mesti bermain sesuai dengan politik bebas aktif. Mestinya yang rising star itu kita (Indonesia). Masa tuan rumah, sudah bayar mahal-mahal, tapi orang lain yang mengambil," tambahnya.

Kendati Obama batal datang ke Bali terkait pertemuan ini, Sofyan pun memakluminya. Sebab, Obama pasti lebih diperlukan di negaranya dibanding menghadiri pertemuan ini.

"Sebab kalau dia pergi (ke Bali dan merasa itu tidak penting, maka dia bisa diganyang di sana. Dia pasti memikirkan dalam negerinya dulu ketimbang luar negerinya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com