Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Belum Mampu Bangkit

Kompas.com - 07/10/2013, 07:34 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kekuatan nilai tukar rupiah kembali diuji dalam memasuki pekan kedua bulan Oktober, Senin (7/10/2013). Di tengah tekanan atas dollar AS, rupiah belum juga terangkat naik meski mendapat sentimen positif dari dalam negeri.

Rupiah masih melanjutkan pelemahan sepanjang pekan kemarin. Pada akhir pekan sebelumnya, rupiah mengalami kenaikan yang cukup baik. Namun menurut riset Trust Securities, sentimen dari AS turut menghambat laju rupiah sehingga sempat mengalami pelemahan yang cukup signifikan.

Belum lagi imbas sentimen tersebut juga memengaruhi laju nilai tukar sejumlah mata uang di kawasan Asia sehingga makin memberi tekanan pada rupiah. Rupiah juga sempat terimbas aksi tunggu pelaku pasar jelang rilis inflasi dan neraca perdagangan.

Rilis deflasi Indonesia pada bulan September sebesar 0,35 persen dibanding bulan sebelumnya, dan neraca perdagangan yang mengalami surplus senilai 130 juta dollar AS mampu memberikan sentimen positif.

Penguatan yen dan mata uang Asia lainnya yang memanfaatkan pelemahan dollar AS sempat memberikan imbas pada penguatan lanjutan rupiah. Akan tetapi, berlarut-larutnya kebuntuan yang terjadi pada ekonomi AS itu juga membuat pelaku pasar menjauhi aset-aset berisiko, termasuk mata uang dari negara berkembang seperti rupiah.

Pergerakan rupiah hampir mendekati target support di level Rp 11.560 per dollar AS. Di pasar spot akhir pekan lalu, rupiah terapresiasi ke Rp 11.381 per dollar AS. Pada awal pekan ini, rupiah diproyeksikan pada Rp 11.605-Rp 11.545 (kurs tengah BI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com