Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Konektivitas Jadi Pembahasan KTT APEC Hari Ini

Kompas.com - 08/10/2013, 11:06 WIB
Didik Purwanto

Penulis


NUSA DUA, KOMPAS.com - Hari ini, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) akan membahas isu tentang konektivitas negara-negara anggota APEC. Hal ini seiring dengan kesepakatan bersama soal pertumbuhan ekonomi di masing-masing negara.

Ketua APEC Business Advisory Council (ABAC) Wishnu Wardhana mengatakan, sejak pendirian APEC, peran dunia dalam kegiatan afiliasi ini semakin tidak tergantikan. Apalagi dalam menghadapi tantangan global yang ada.

"Kami kemarin baru saja membahas soal sistem perdagangan multilateral guna menghadapi ekonomi global yang saat ini melemah. Kali ini kami akan melanjutkannya dengan isu konektivitas antara negara APEC," kata Wishnu di KTT APEC Nusa Dua Bali, Selasa (8/10/2013).

Selaku tuan rumah APEC ini, Indonesia juga mengedepankan pentingnya peran APEC dalam mempersempit jarak pembangunan ekonomi antara sistem perdagangan multilateral yang saat ini tengah diupayakan melalui Doha Development Agenda (DDA) yang dibahas di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Pertemuan hari ini juga akan ditutup dengan membahas agenda pertumbuhan berkelanjutan di antara negara-negara anggota APEC. APEC merupakan kerjasama ekonomi di Asia Pasifik yang terdiri dari 21 anggota termasuk Amerika Serikat, Australia, Brunei Darussalam, Chili, China, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Meksiko, Papua Nugini, Peru, Selandia Baru, Singapura, Taipei, Thailand dan Vietnam. Indonesia merupakan negara anggota APEC yang bergabung sejak APEC didirikan pada tahun 1989 di Australia.

Pada tahun 1994, Indonesia untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah ajang tersebut. Hasilnya ada Deklarasi Bogor yang menyepakati sasaran pencapaian perdagangan dan investasi terbuka bagi negara maju pada 2010 dan bagi ekonomi negara berkembang pada 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com