Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Ambil Untung Mengintai IHSG

Kompas.com - 09/10/2013, 07:27 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Indeks Harga Saham Gabungan dibayangi aksi ambil untung investor dan pelaku pasar pada perdagangan Rabu (9/10/2013) ini. Sentimen negatif datang dari bursa global, termasuk futures bursa Asia yang turun pagi ini.

Masalah kebuntuan pembahasan anggaran di AS masih menjadi penghambat utama laju bursa Wall Street. Selasa (8/10/2013) waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 1,07 persen, Indeks S&P500 turun 1,23 persen dan Indeks Komposit Nasdaq ambles 2 persen.

Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik 57,55 poin (1,32 persen) ke level 4.432,51 dengan jumlah transaksi sebanyak 8,4 juta lot atau setara dengan Rp 5 triliun. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 30 miliar dengan saham yang paling banyak dijual antara lain TLKM, BBCA, INDF, LSIP dan AALI. Mata uang rupiah terdepresiasi ke level Rp 11.252 per dollar AS.

Menguatnya IHSG terimbas sentimen positif cadangan devisa yang di luar dugaan berhasil naik serta dipertahankannya BI Rate. Sebelumnya pergerakan indeks sempat melemah akibat masalah masih buntunya kenaikan pagu utang Amerika yang ditakutkan akan menyebabkan gagal bayar.

Juru bicara Republik John Boehner mengatakan House of Representatives (DPR) tidak dapat menaikkan pagu utang tanpa adanya paket pemotongan anggaran. Dan mengatakan Amerika Serikat bisa saja gagal bayar jika Obama tidak mau bernegosiasi. Sedangkan Moody's Investors Service melihat bahwa potensi terjadinya gagal bayar Amerika sangat kecil dan efek dari partial shutdown ini tidak terlihat dalam jangka pendek tetapi akan semakin besar jika berkepanjangan.

Menurut riset Panin Securities, shutdown yang terjadi menyebabkan beberapa data ekonomi AS ditunda diumumkan sampai shutdown berakhir. Data minggu lalu yang tertunda, yaitu data tenaga kerja dan pengangguran, sedangkan data minggu ini yg mungkin tertunda yaitu penjualan ritel dan neraca perdagangan.  Dengan tertundanya pengumuman data ekonomi itu, maka The Fed pun kesulitan mengukur seberapa kuat perekonomian AS, untuk mengambil keputusan terkait pengurangan stimulus.

"Hari ini diproyeksikan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas. Kisaran support-resistance IHSG di level 4.380-4.468," tambahnya.

Sementara secara teknikal, menurut riset KDB Daewoo Securities Indonesia, kenaikan IHSG kemarin merupakan teknikal rebound setelah mengalami koreksi. "MACD memberikan sinyal akan adanya pelemahan lanjutan, stochastic hourly telah death cross. Namun volume semakin menipis, sehingga untuk hari ini IHSG diproyeksikan akan bergerak variatif. Dengan support 4.253 dan resistance 4.495," sebutnya.

Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah BBRI, RALS dan MNCN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com