Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Soekarno Hatta Padat, Slot Darurat Tinggal 10 Persen

Kompas.com - 14/10/2013, 11:17 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Bandara Soekarno Hatta makin padat. Kementerian Perhubungan menginformasikan slot darurat hanya tinggal 10 persen. Meski masih aman, otoritas bandara dan perusahaan penerbangan diminta semua fasilitas bandara bekerja baik dan disiplin.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Sukma Gumay mengatakan, lalu lintas penerbangan di Bandar Udara Soekarno Hatta diawasi ketat mengingat padatnya penerbangan. Akibat kepadatan itu, slot penerbangan darurat yang seharusnya disisakan 20 persen, kini hanya tinggal 10 persen.

”Rasio slot penerbangan darurat 10 persen masih bisa ditolerir, masih amanlah. Namun sudah tidak bisa dikurangi lagi,” kata Herry kepada wartawan, di Jakarta, pekan lalu.

Menurut Herry, kepadatan lalu lintas di Bandara Soekarno Hatta yang sudah mencapai lebih dari 1.200 penerbangan setiap hari, menjadi tantangan tidak hanya bagi pengelola bandara, tetapi juga tantangan bagi Dirjen Perhubungan Udara, Perum Navigasi, dan juga para operator penerbangan.

”Tantangan saat ini adalah bagaimana membuat manajemen alur lalu lintas penerbangan,” katanya.

Masalah mengatasi kepadatan lalu lintas ini memerlukan peran serta seluruh pemangku kepentingan. Pengelola bandara harus mampu menyediakan dan menjamin semua fasilitas di bandara bekerja dengan baik sehingga tidak mengganggu penerbangan. Sementara maskapai penerbangan juga harus disiplin menaati jadwal penerbangan.

Sebenarnya, di waktu-waktu tertentu seperti pada siang dan malam hari, penerbangan tidak terlalu padat. Maskapai penerbangan lebih memilih penerbangan yang dianggap prime time, di mana penumpangnya lebih banyak yakni pagi dan sore hari. Apabila maskapai penerbangan mau terbang dari dan ke Bandara Soekarno Hatta pada jam-jam sepi, sudah bisa dipastikan kepadatan akan berkurang.

Namun menurut Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air, maskapai penerbangan sebenarnya bersedia terbang dari dan ke Bandara Soekarno Hatta setiap saat, tidak hanya di waktu-waktu yang permintaan pasarnya besar. Namun jadwal penerbangan juga bergantung pada bandara tujuan atau bandara asal. Sering kali, jam yang kosong di Bandara Soekarno Hatta tidak cocok dengan jadwal di bandara tujuan.

”Contohnya dengan Lampung. Bandara Soekarno Hatta bisa menerima dan memberangkatkan penerbangan kapan saja. Sementara Bandara Lampung, Radin Inten II, hanya beroperasi hingga pukul 18.00. Bagaimana kami mau terbang ke sana pada malam hari,” kata Edward beberapa waktu lalu.

Mengenai kondisi bandara di luar Jakarta, Ditjen Perhubungan Udara sedang melakukan sejumlah pembenahan. Misalnya, memperpanjang jam operasional bandara dengan menambah lampu, sumber daya manusia, dan infrastruktur.

Selain itu di Bandara Soekarno Hatta sedang dibangun landasan ke tiga untuk mengurangi kepadatan itu. Ditjen Perhubungan Udara juga telah memoratorium penerbitan izin untuk maskapai penerbangan niaga berjadwal yang baru. Diharapkan dengan cara ini, Bandara Soekarno Hatta tidak semakin padat. (ARN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com