Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2013, 10:47 WIB


KOMPAS.com -
Asuransi adalah produk keuangan yang ditujukan sebagai perlindungan. Produknya terus berkembang sehingga perlindungan bisa ditujukan untuk banyak hal, di antaranya jiwa, kesehatan, pendidikan, bahkan perjalanan.Namun, kesan asuransi sebagai produk keuangan bagi kelompok ekonomi kelas menengah-atas masih melekat. Padahal, jika ditilik dari sisi kebutuhan, justru masyarakat kelompok menengah-bawah yang sebenarnya sangat membutuhkan perlindungan semacam ini.

Saat ini ada sekitar 28 juta orang pada kelompok menengah-bawah atau sekitar 11,3 persen jumlah penduduk Indonesia. Mereka berhadapan dengan risiko kesehatan, kematian, dan harta benda, yang membawa konsekuensi kehilangan pendapatan, kebutuhan dana, dan kehilangan aset.

Mengakomodasi kebutuhan kelompok ini, beberapa perusahaan asuransi di Indonesia membuat produk yang memberikan perlindungan tetapi tidak memberatkan. Sasaran utamanya untuk sementara ini adalah wirausaha mikro. Sejauh ini, penawaran atau distribusi produknya melalui lembaga mikro yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi.

The Microfinance Innovation Center for Resources and Alternatives (MICRA) Indonesia mencatat, lembaga keuangan mikro cocok untuk menyebarkan produk asuransi mikro. Alasannya, memiliki layanan langsung kepada masyarakat berupa produk atau jasa keuangan memiliki infrastruktur di masyarakat, memiliki pangsa pasar nasabah yang besar, dan dipercaya masyarakat.

Namun, menurut program manager MICRA Indonesia, Erlyn Shukmadewi, rendahnya pengetahuan tentang asuransi masih menjadi tantangan bagi penyebaran asuransi mikro. Selain itu, produk asuransi mikro masih didominasi credit life atau asuransi bagi nasabah kredit di lembaga keuangan.

Saat ini, baru sekitar 684.000 orang Indonesia yang menjadi nasabah asuransi mikro. Jumlah ini sangat timpang dibandingkan dengan jumlah masyarakat kelompok menengah-bawah yang mencapai 28 juta orang.

Lembaga Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, melalui program Tabungan Kesehatan Masyarakat (Bungkesmas), turut menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menabung dan memiliki asuransi. Caranya, menyediakan produk simpanan kesehatan sekaligus jaminan atau asuransi kesehatan dan kecelakaan.

Menurut Amelia Fauzia yang menangani Bungkesmas, masyarakat harus memiliki simpanan lebih dulu, minimal Rp 2.000 per hari. Selanjutnya, pemilik simpanan bisa menjadi peserta asuransi Bungkesman dengan membayar premi Rp 100.000 setahun per orang atau Rp 165.000 setahun per pasangan suami-istri.

Sesuai sasarannya, wirausaha mikro, tertanggung akan mendapatkan santunan harian saat dirawat di rumah sakit. Dengan demikian, mereka tetap memiliki pendapatan kendati usaha terhenti selama beberapa waktu saat sakit.

Secara umum, asuransi mikro mencakup perlindungan atas kesehatan dan kecelakaan. Ada sejumlah santunan yang akan didapat tertanggung, antara lain santunan kematian atau cacat tetap, santunan pemakaman, dan penggantian biaya operasi.

Diperluas

Menilik jumlah masyarakat kelompok menengah-bawah yang belum terjangkau asuransi, perusahaan yang mempunyai produk asuransi mikro akan memperluas sebaran produk. Ada beragam cara, selain menambah jumlah lembaga keuangan mikro yang diajak bekerja sama.

PT AIG Insurance Indonesia berencana menjual produk asuransi mikro melalui jaringan ritel di Indonesia yang memiliki 7.000 toko dengan 4 juta transaksi per hari. Saat ini, kerja sama sedang disusun, yang diharapkan dapat disepakati dan dijalankan dalam waktu 6-12 bulan mendatang.

Menurut Vice President Head of Sharia and Micro Insurance AIG Indonesia, Agus Amir, penjualan melalui jaringan toko ritel bisa memperluas pemasaran asuransi mikro. Selain itu, sasaran asuransi mikro bisa diperluas kepada semua kelompok, bukan hanya peminjam atau penyimpan pada lembaga keuangan.

”Kami berharap ada 1 juta nasabah asuransi mikro setiap tahunnya. Pasarnya masih luas. Pada tahun 2012, nasabah asuransi mikro pada AIG sekitar 600.000-700.000 orang,” ujar Agus.

Saat ini sudah ada perusahaan yang memasarkan asuransi mikro melalui jaringan ritel. Modelnya seperti menjual voucer pulsa telepon atau listrik prabayar yang sudah lebih dulu kita kenal.

Penjualan produk melalui jaringan ritel memang bisa menyentuh lebih banyak orang. Positifnya, akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang terjangkau produk asuransi mikro yang murah. Namun, tetap saja, harus diiringi dengan penyebaran pengetahuan tentang asuransi yang memadai. Pada akhirnya, masyarakat Indonesia semakin paham mengenai produk keuangan dan perlindungan diri melalui produk keuangan itu.(Dewi Indriastuti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com