Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Variatif, Indeks S&P Sentuh Level Tertinggi

Kompas.com - 18/10/2013, 07:35 WIB


NEW YORK, KOMPAS.com -
Saham-saham di Wall Street ditutup bervariasi pada Kamis (17/10/2013) waktu setempat, (Jumat pagi WIB), dengan S&P 500 berakhir di tertinggi sepanjang masa, sehari setelah para politisi Washington mencapai kesepakatan untuk membuka kembali pemerintah dan menaikkan pagu utang.

Indeks S&P 500, ukuran utama yang lebih luas dari pasar AS, ditutup pada 1.733,15, naik 0,67 persen untuk hari itu dan lebih dari tujuh poin di atas rekor penutupan tertinggi sebelumnya pada 1.725,52 yang dicapai pada 18 September lalu.

Indeks S&P 500 naik 11,60 poin untuk hari itu, juga mencetak tertinggi intraday 1.733,45.

Lonjakan terjadi meski segelintir hasil laba kuartalan dari perusahaan komponen saham unggulan (blue chips) mengecewakan yang mengirimkan kerugian tipis pada 30-saham Dow Jones Industrial Average.

Indeks Dow turun 2,18 poin (0,01 persen) pada 15.371,65, sementara indeks komposit Nasdaq melonjak menjadi 23,72 poin (0,62 persen) menjadi 3.863,15, tingkat tertinggi sejak September 2000.

"Suasana hati tenang dan positif, yang tak terpikirkan itu dihindari," kata Peter Cardillo dari Rockwell Global Capital, mengacu pada kesepakatan 11 jam menaikkan pagu utang negara di Kongres.

Saham dibuka lebih rendah dalam pertarungan singkat aksi ambil untung yang terjadi setelah pasar naik hampir 1,4 persen pada Rabu (16/10/2013).

Itu terjadi sebagai reaksi terhadap berita bahwa politisi Washington telah menembus kebuntuan yang telah menutup pemerintah selama lebih dari dua minggu dan mengancam akan meninggalkan Departemen Keuangan tidak mampu membayar tagihannya.

Mereka segera berbalik arah dan perlahan-lahan berjalan naik melewati tertinggi S&P 500 sebelumnya -- sementara meninggalkan 30 saham Dow 30 di belakang.

Komponen Dow, American Express, melonjak 5,1 persen setelah melaporkan kuartal ketiga yang kuat dengan laba bersih sebesar 1,4 miliar dollar AS naik 9,0 persen di depan perkiraan.

Tetapi itu tidak cukup untuk melawan kerusakan dari IBM dan Goldman Sachs.

Saham IBM merosot 6,4 persen setelah melaporkan penurunan pendapatan 4,0 persen dan gagal lagi memenuhi perkiraan Wall Street bagi perusahaan itu.

Goldman turun 2,4 persen setelah membukukan penurunan laba dua persen untuk kuartal ketiga, dengan pendapatan merosot 20 persen.

EBay tenggelam empat persen karena memangkas estimasi kuartal keempat setelah hanya sesuai harapan Wall Street untuk kuartal ketiga.

Sementara itu, setelah pasar ditutup, Google melaporkan kuartalnya, menunjukkan lompatan laba bersih 36 persen menjadi 2,97 miliar dollar AS atau 8,75 dollar AS per saham.

Saham Google melonjak hampir tujuh persen dalam "after-hours trade" menjadi lebih dari 960 dollar AS, jauh melewati rekor tertinggi sebelumnya.

Harga obligasi naik untuk hari kedua didukung berita kesepakatan Washington. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun jatuh menjadi 2,59 persen dari 2,67 persen pada Rabu, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,66 persen dari 3,72 persen.

Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com