Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Swasembada Gula, Kementan Galakkan Program Bongkar Ratoon

Kompas.com - 18/10/2013, 13:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian akan mengintensifkan kegiatan penggantian bibit tebu atau bongkar ratoon guna meningkatkan rendemen tebu petani.

Dalam penjelasan resminya, Kementan menyatakan program bongkar ratoon ini dilakukan karena bibit tebu yang telah mengalami pengeprasan berulang-ulang menyebabkan penurunan rendemen dan mempengaruhi hasil gula.

Hal ini karena tebu yang dikepras berulang-ulang serabutnya akan tinggi, batang kecil dan kerdil, serta terdapat akumulasi penyakit-penyakit sistemik menjadi inang hama penyakit.

Program bongkar ratoon  untuk penggantian bibit sebenarnya telah diluncurkan oleh pemerintah sejak  tahun 2003. Hingga tahun 2013 kegiatan bongkar ratoon ditargetkan telah bisa dilaksanakan di 10 provinsi dan 71 kabupaten wilayah pengembangan tanaman tebu.

Kegiatan ini dibiayai dengan alokasi dari anggaran APBN Tahun 2013 ini diharapkan bisa menjadi langkah untuk mempercepat pencapaian swasembada gula nasional tahun 2014.

Tujuannya utama bongkar ratoon adalah mendorong peningkatan produksi dan produktivitas tebu agar tercapai swasembada gula tahun 2014. Selain itu, kegiatan ini juga untuk memfasilitasi peningkatan kemampuan, kemandirian, dan profesionalisme pelaku usaha produksi tebu, terutama petani tebu.

"Bongkar ratoon juga untuk meningkatkan hubungan sinergis antar stakeholder dan pelaku usaha pergulaan, dan memfasilitasi peningkatan kontribusi tebu dalam mengembangkan perekonomian wilayah melalui pendekatan kawasan pengembangan tebu," tulis Kementan.

Adapun sasaran pengembangan tebu nasional adalah mewujudkan luas areal tanaman tebu bongkar ratoon, terfasilitasinya pencapaian peningkatan pendapatan petani tebu dengan usaha penanaman tebu. Selain itu diharapkan terwujudnya kelembagaan petani tebu, baik kelembagaan ekonomi maupun kelembagaan non ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com