Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bert Paterson, Guru Matematika yang Jadi Petinggi Sun Life

Kompas.com - 19/10/2013, 08:56 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi salah satu pucuk pimpinan perusahaan asuransi global, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi orang yang melakoninya. Demikian juga yang dialami Presiden Direktur PT Sun Life Financial Indonesia Bert Paterson.

Bert lulus sarjana dari jurusan Matematika dari Heriot-Watt University dan memperoleh akta untuk mengajar. Ia pun berkarir sebagai guru matematika selama 4 tahun di sebuah sekolah di Edinburgh, Skotlandia. Namun, ia merasa guru bukan pekerjaan yang bergaji baik.

Dengan berat hati, Bert memutuskan berhenti menjadi guru dan masuk ke industri asuransi. Namun saat masuk ke industri asuransi, dia merasa bahwa inilah dunianya. Tak terasa, dia telah melakoni pekerjaan di asuransi selama lebih dari 25 tahun.

Berbagai negara telah dia "jelajahi", seperti seperti Timur Tengah, India, Sri Lanka, Turki, Italia, Spanyol, dan Eropa Tengah serta Selatan. Saat ini, Bert menjabat sebagai Country Manager Sun Life Financial Group di Indonesia sejak Juni 2010.

Dia memiliki kesan tersendiri saat menjadi pucuk pimpinan Sun Life di Indonesia. Menurutnya, prospek asuransi di negara ini sangatlah menjanjikan.

"Pertumbuhan Indonesia sangat signifikan, baik dari produk domestik bruto (PDB) maupun pertumbuhan generasi muda. Namun yang masih harus diperhatikan adalah kesadaran masyarakat tentang asuransi," ujar Bert.

Beradaptasi

Bert menyatakan berdasarkan pengalamannya berkarir di berbagai negara, ia belajar untuk beradaptasi dengan masyarakat. Salah satu cara yang ditempuhnya adalah belajar sejarah negara itu. Itu pula yang diterapkannya saat ia ditugaskan di Indonesia.

"Ketika datang ke suatu wilayah, sayalah yang harus beradaptasi. Mempelajari sejarah berarti mempelajari revolusi dan pola masyarakat. Ketika saya datang ke Indonesia, saya belajar Islam begitu kuat di sini. Saya belajar bagaimana saudagar Arab datang untuk berdagang dan menyebarkan Islam," terangnya.

Pernah menjadi guru Matematika dan kemudian bergelut di industri asuransi, Bert menemukan persamaan dalam dua bidang itu. Pertama, ia mengaku matematika dan asuransi sama-sama memerlukan logika dan statistika. "Anda harus menghitung dengan cermat. Itulah gunanya bidang aktuaria dalam asuransi."

Di samping itu, sama seperti ketika menjadi guru, dalam industri asuransi Bert menerapkan untuk selalu dapat memotivasi orang lain untuk menjadi lebih baik. "Tugas guru adalah memotivasi orang lain untuk menjadi lebih baik. Hal itu yang tetap saya pegang teguh ketika bekerja di asuransi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com