Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTB Undang Investor Tambak

Kompas.com - 20/10/2013, 08:10 WIB
Estu Suryowati

Penulis


SUMBAWA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengundang para penanam modal untuk mengembangkan potensi usaha di sektor perikanan dan kelautan yang masih tersedia luas, utamanya tambak budidaya.

Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin mengatakan, sebagai provinsi kelautan NTB menjadikan sektor perikanan dan kelautan sebagai andalan. "Dengan wilayah laut seluas 29.000 kilometer persegi atau 59 persen dari total luas wilayah, NTB memiliki sumberdaya perikanan dan kelautan yang sangat kaya," jelas Amin dalam acara tebar benur vamame oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif C Sutardjo, di Sumbawa, NTB, Sabtu (19/10/2013).

Ia menuturkan, potensi perikanan dan kelautan NTB sangat kaya. Komoditas laut andalan mereka antara lain rumput laut, udang, lobster, kerapu, serta mutiara. Sementara itu, komoditas perikanan tangkap yang menjadi andalan antara lain tuna, cakalang dan tongkol.

Amin mengatakan, komoditas tersebut tak hanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan lokal, tapi juga diekspor. Sepanjang 2010, ekspor perikanan tangkap NTB mencapai 111.000 ton, naik pada 2011 menjadi 170.000 ton. Sedangkan pada 2012, ekspor perikanan tangkap sebesar 136.000 ton.

"Produksi perikanan budidaya, tambak udang tahun 2010 sebesar 40.000 ton. Pada 2011 menjadi 67.000 ton. Dan pada 2012 menjadi 78.000 ton. Hingga triwulan II-2013 produksinya 44.000 ton, dengan nilai produksi Rp 1,37 triliun," jelasnya lagi.

Sebagai informasi, NTB memiliki panjang pantai 2.333 kilometer dengan luas terumbu karang 19.999 hektar. Sedangkan potensi areal tambaknya mencapai 27.000 hektar, dan baru dimanfaatkan sekitar 6.000 hektar. Sejauh ini baru ada 64 perusahaan yang beroperasi di budidaya perikanan di NTB.

"Kami ajak investor untuk usaha tambak. Kami juga akan memberikan dispensasi dan keringanan," pungkas Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com