Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Swasembada Kedelai, Wamentan Mulai Realistis

Kompas.com - 21/10/2013, 13:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mulai realistis soal swasembada komoditas kedelai pada 2014. Ditemui sebelum rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, ia mengatakan, tidak mungkin dalam tempo 1 tahun produksi kedelai nasional bisa mencapai 2,5 juta ton.

"Mau bilang apa soal kedelai. Yang penting sebenarnya bukan persoalan swasembada. Rasanya enggak mungkin 2014, masa dalam setahun bisa capai lompatan," kata Rusman kepada Kompas.com, di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/10/2013).

Sehingga, lanjut Rusman, yang bisa dilakukan adalah memaksimalkan setinggi-tingginya pencapaian produksi. Menurutnya, jika produksi nasional kedelai pada 2014 mencapai 1 juta ton itu pun sudah dibilang prestasi.

Beberapa waktu lalu, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Udhoro Kasih Anggoro mengatakan, alokasi anggaran untuk mencapai swasembada kedelai masih sangat minim. Ia mengatakan alokasi anggaran 2014 untuk kedelai hanya sekitar Rp 700 miliar, sementara idealnya Rp 2,1 triliun.

Ketika dikonfirmasi soal anggaran yang minim itu, Rusman mengamini. "Ya kalau soal kurang sih kurang saja. Makanya kalau kita bicara anggaran, kita bicara money follows function. Jadi sebenarnya apa, kalau selalu anggaran, ehg, itu ya memang itu kenyataannya seperti itu, terbatas, tapi bukan berarti kita enggak bisa lakukan apa-apa," aku Rusman.

Di sisi lain, tak tercapainya target produksi kedelai tahun ini disebabkan tak hanya kurangnya lahan. Namun, tidak adanya sistem perbenihan yang baik. Oleh karena itu, Rusman mengatakan, pihaknya telah membangun jaringan antara Balitbang Kementerian Pertanian, balai benih di daerah, dan UPT.

Ia mengaku mengkoordinasi sendiri jaringan itu. Rusman mengatakan selama ini benih sebar (extension seed) selalu menjadi problem. Di musim tanam, benih belum tersedia. Tapi ketika lewat musim tanam, benih baru ada.

"Manajemen waktu pengadaan benih, bukan jumlahnya saja, tapi pengaturan jadwalnya. Kita koordinasi, antara litbang, ditjen tanamanan pangan, balai benih daerah. Kita buat network agar musim tanam 2014 itu sudah siap, tanpa harus menunggu anggaran 2014 turun," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com