Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun Tajam, Harga Minyak Mentah di Bawah 100 Dollar AS

Kompas.com - 23/10/2013, 07:45 WIB


NEW YORK, KOMPAS.com -
Kontrak minyak utama New York turun tajam untuk hari kedua berturut-turut pada Selasa (22/10/2013) waktu setempat, (Rabu pagi WIB), karena data pekerjaan AS September mengecewakan.  Para pedagang juga terus fokus pada meningkatnya pasokan minyak mentah AS.

Kontrak utama minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun 1,42 dollar AS menjadi menetap di 97,80 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember, naik 33 sen menjadi ditutup pada 109,97 dollar AS per barel diperdagangan London.

Kenaikan tajam tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS yang dilaporkan pada Senin (21/10/2013) mendorong WTI di bawah 100 dollar AS, tingkat terendah sejak 1 Juli.

Laporan pekerjaan AS yang diawasi ketat untuk September menunjukkan pertumbuhan pekerjaan di ekonomi terbesar dunia itu lambat bahkan sebelum penutupan kegiatan (shutdown) pemerintah berakhir pada Kamis (17/10/2013).

Sementara  Departemen Tenaga Kerja mengatakan, bulan lalu hanya bertambah 148.000 pekerjaan. Angka ini kurang daripada yang diharapkan, yakni 183.000 dan di bawah rata-rata kenaikan bulanan 195.000 dalam semester pertama tahun ini.

Sementara tingkat pengangguran turun tipis ke tingkat terendah hampir lima tahun menjadi 7,2 persen dari 7,3 persen pada Agustus, terutama karena tingkat partisipasi angkatan kerja yang lebih rendah, katanya.

Data pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan memperlemah harapan permintaan minyak mentah di masa mendatang di Amerika Serikat, negara konsumen minyak terbesar dunia.

Para pedagang juga percaya bahwa bank sentral AS tidak akan mengurangi pelonggaran kuantitatif sampai awal tahun depan, karena penutupan sebagian kegiatan pemerintah telah menimbulkan efek negatif pada perekonomian.

Sementara itu laporan Departemen Energi AS (DoE) yang tertunda karena penutupan sebagian kegiatan pemerintah selama 16 hari akibat sengketa anggaran, menunjukkan persediaan naik 4,0 juta barel dalam pekan yang berakhir 11 Oktober, jauh di atas kenaikan 1,7 juta barel yang diperkirakan para analis.

DoE akan merilis laporan persediaan minyak AS untuk pekan yang berakhir 18 Oktober pada Rabu (23/10/2013) waktu setempat. Para ahlli pasar memperkirakan persediaan minyak mentah AS akan terus meningkat.

Sementara analis di GFT Markets Fawad Razaqzada, menyebutkan,  kenaikan minyak Brent didukung oleh kekhawatiran atas gangguan pasokan di Timur Tengah, di tengah kerusuhan di Suriah dan ketegangan atas Iran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com