Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Batalkan Investigasi Soal Biodiesel Indonesia

Kompas.com - 23/10/2013, 08:12 WIB
LONDON, KOMPAS.com- Uni Eropa menghentikan penyelidikan terhadap tuduhan antisubsidi impor biodiesel asal Indonesia ke pasar Uni Eropa. Penghentian penyelidikan dilakukan menyusul penarikan pengaduan oleh Dewan Biodiesel Eropa (EBB).

Keputusan Uni Eropa tersebut merupakan hasil kerja keras Pemerintah Indonesia untuk melindungi akses pasar produk Indonesia di Uni Eropa, demikian keterangan KBRI Brusel yang diterima ANTARA London, Rabu.

Disebutkan investigasi terhadap tuduhan antisubsidi impor biodiesel dimulai sejak November tahun lalu berdasarkan laporan yang diajukan EBB pada 27 September 2012. EBB mewakili 25 persen total produksi biodiesel Eropa.

Pada sidang 10 Agustus 2013, Uni Eropa memutuskan untuk tidak menerapkan bea masuk sementara karena tidak menemukan bukti yang cukup. Namun Uni Eropa tetap meneruskan proses investigasi.

Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan KBRI Brussel telah melakukan serangkaian pertemuan dengan investigator Uni Eropa maupun menyampaikan sanggahan tertulis untuk memberikan informasi dan data yang dimiliki. Harapannya para investigator Uni Eropa dapat melihat permasalahan secara utuh.

Akhirnya, pada 7 Oktober lalu EBB menarik tuduhan dan sesuai pasal 14 ayat satu mengenai Regulasi Dasar Uni Eropa, investigasi dapat dihentikan. Dalam dokumen hasil investigasi 14 Oktober lalu Regulasi nomor 330/2013 yang mengatur registrasi impor biodiesel asal Indonesia dan Argentina dinyatakan dicabut oleh Uni Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com