Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Siap Dukung Ketahanan Pangan Indonesia

Kompas.com - 28/10/2013, 13:39 WIB
Tjahja Gunawan Diredja

Penulis


CANBERRA, KOMPAS.com
- Dubes RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema menegaskan bahwa Australia bisa menjadi mitra utama negara-negara ASEAN dalam memperkuat ketahanan pangan di era ASEAN Community.

Hal itu dapat mengubah citra Ekonomi Australia yang pernah mengandalkan pada komoditas hasil tambang (mining boom) menjadi penyuplai bahan makanan (dining boom) bagi 600 juta masyarakat ASEAN, terutama Indonesia.

Penegasan itu disampaikan Dubes Nadjib pada JCU Asian Market Forum yang diselenggarakan di kota Townsville, Queensland Utara.

Nadjib dalam siaran pers, Senin (28/10/2013) menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini hubungan bilateral Indonesia-Australia semakin membaik. Hal itu ditandai dengan rutinnya penyelenggaraan beberapa pertemuan tahunan terkait dengan ekonomi.

Menurutnya, bahwa masih banyak kalangan memandang sebelah mata hubungan Ekonomi khususnya bidang perdagangan, investasi dan interaksi ekonomi antara Indonesia-Australia.

Namun kunjungan resmi PM Tony Abbott ke Jakarta dan KTT APEC di Bali beberapa waktu lalu menunjukkan adanya kesungguhan pemerintah Australia terhadap komitmen untuk saling mendukung di antara dua negara.

"Saat ini adalah waktu yang tepat bagi pengusaha Australia membangun hubungan erat dengan mitranya dari Indonesia sebagamana yang seharusnya dilakukan dua tetangga dekat," jelas Nadjib.

Kedua negara juga telah banyak melakukan upaya dalam menguatkan relasi ekonomi, di antaranya dengan melibatkan perusahaan, kamar dagang, dan kelompok lobi perdagangan atau yang dikenal dengan second track diplomacy.

Saat ini beberapa perusahaan di Indonesia telah dan siap berinvestasi di Australia untuk membantu adanya jaminan ketahanan pangan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com