Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Terakhir Oktober, Wall Street Ditutup Turun

Kompas.com - 01/11/2013, 07:43 WIB


NEW YORK, KOMPAS.com -
Saham-saham di bursa saham Amerika Serikat ditutup jatuh pada Kamis (31/10/2013) waktu setempat (Jumat pagi WIB), menyusul laporan laba eniten yang bervariasi. Namun untuk sepanjang Oktober yang penuh gejolak ini, Wall Street mencatat kenaikan kuat.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 73,01 poin (0,47 persen) pada 15.545,75. Indeks berbasis luas S&P 500 terkoreksi 6,77 poin (0,38 persen) menjadi 1.756,54, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq melemah 10,91 poin (0,28 persen) ke posisi 3.919,71.

Meskipun hari ini mengalami kerugian, pasar melaju melewati Oktober yang dramatis, ditandai dengan perseteruan Washington atas anggaran dan pagu utang serta penutupan sebagian kegiatan pemerintah selama 16 hari.

Selama Oktober, Dow membukukan kenaikan 2,8 persen, Nasdaq naik 3,9 persen dan S&P 500 menguat 4,5 persen.

Laporan laba emiten kembali menjadi fokus setelah Federal Reserve pada Rabu (30/10) mempertahankan kebijakan stimulus moneter yang agresifnya, sebuah keputusan yang secara luas sudah diperkirakan.

ExxonMobil melaporkan penurunan laba 18 persen menjadi 7,9 miliar dollar AS, tetapi perusahaan minyak terbesar AS itu mengalahkan ekspektasi pada produksi minyak dan gas yang lebih tinggi meskipun mengalami pelemahan di segmen pengilangan atau pemurnian. Saham anggota Dow ini naik 0,9 persen.

Komponen Dow, Visa, turun 3,8 persen setelah perolehan labanya sesuai dengan harapan namun pendapatannya tertinggal dari perkiraan sebesar 3,02 miliar dolar AS pada 2,97 miliar dollar AS. Perusahaan mengesahkan program pembelian kembali saham baru senilai 5,0 miliar dollar AS.

Facebook turun 2,4 persen setelah mengindikasikan bahwa perusahaan melihat pelemahan penggunaan di antara remaja muda, pasar utama untuk raksasa jaringan sosial itu.

Starbucks tergelincir 0,3 persen setelah memberikan prediksi laba 2014 yang lebih rendah dari ekspektasi para analis.

Perusahaan kosmetik Estee Lauder kehilangan 0,6 persen meskipun labanya mengungguli harapan dengan tiga sen pada 76 sen per saham dan meningkatkan kisaran target labanya. Perusahaan ini "diposisikan baik untuk periode penting belanja liburan," kata kepala eksekutif Fabrizio Freda.

Tetapi perusahaan kosmetik lain, Avon Products, anjlok 21,9 persen setelah mengungkapkan bahwa badan-badan AS sedang mempertimbangkan denda dari "kekuatan yang secara signifikan

lebih besar" daripada usulan perusahaan untuk menyelesaikan penyelidikan penyuapan di luar negeri.

Perusahaan minyak ConocoPhillips naik tipis 0,1 persen setelah labanya naik 38 persen menjadi 2,5 miliar dollar AS. Perusahaan mengatakan berada di jalur dengan penjualan aset sekitar 8,9 miliar dollar AS dalam serta upaya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas dengan sekitar tiga hingga lima persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com