Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Berdemo, Pengusaha Minta Dialog Bipartit Diutamakan

Kompas.com - 01/11/2013, 07:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia menggelar unjuk rasa di sejumlah kota di Indonesia, menuntut kenaikan upah. Kalangan pengusaha mengharapkan buruh menegosiasikan upah melalui forum bipartit, tidak dengan berunjuk rasa. Namun, aksi buruh yang diharapkan berjalan tertib itu ternyata ternoda dengan terjadinya bentrokan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Kamis (31/10/2013), mengatakan, personel gabungan Polsek Metro Cikarang, Polres Metro Bekasi, dan Polda Metro Jaya berhasil meredakan bentrokan antara massa ormas Pemuda Pancasila dan buruh di Kawasan Industri EJIP, Cikarang.

”Akibat bentrokan itu, 18 kendaraan bermotor rusak dan 8 orang luka-luka, terdiri dari 4 petugas satpam dan 4 karyawan pabrik. Saat ini polisi sudah mengamankan situasi dan suasana sudah kembali kondusif,” kata Rikwanto.

Berkenaan dengan unjuk rasa buruh, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit, di Jakarta, Kamis, meminta buruh mengedepankan dialog bipartit dengan pengusaha untuk membicarakan kenaikan upah.

”Kami tidak mempermasalahkan usul kenaikan upah, tetapi dilakukan dalam forumnya, yaitu bipartit. Jangan unjuk rasa yang merusak. Apalagi model unjuk rasa ini sudah masuk tahun ketiga,” ujar Anton.

Sementara itu, Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi mempersoalkan aksi unjuk rasa dan mogok yang tidak tertib. Menurut dia, janji Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal akan menggelar mogok nasional dengan tertib tidak ditepati. Demikian pula polisi yang berjanji akan menindak tegas pengunjuk rasa yang
melanggar hukum.

”Sudah puluhan pabrik terpaksa ditutup karena disisir buruh yang mogok. Kami sedang menghitung kerugian karena kegiatan produksi yang seharusnya berjalan lancar karena buruh yang tetap mau bekerja menjadi terganggu setelah dipaksa mogok pula,” ujar Sofjan.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Indonesia Sanny Iskandar menyayangkan aksi sekelompok massa yang melanggar aturan dalam menyalurkan aksinya pada aksi buruh.

Menurut dia, kondisi ini sangat disayangkan karena terjadi justru ketika pemerintah sedang gencar memperbaiki peringkat iklim investasi dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan investasi di industri manufaktur.

Sanny menuturkan, tindakan- tindakan sekelompok massa yang memaksa untuk mengajak karyawan keluar pabrik dan ikut berunjuk rasa, merusak gerbang atau pagar pabrik, dan menutup akses masuk dan keluar kawasan industri masih terjadi. Hal ini terjadi khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang, Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

”Dampak yang terasa akibat kejadian ini adalah kerugian akibat terganggunya kegiatan produksi di beberapa kawasan industri tersebut,” kata Sanny.

Penjabat Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepulauan Riau Soraya Djajakusuma, di Batam, menuturkan, nilai riil kerugian akibat pemogokan di wilayahnya belum pasti. Namun, diperkirakan tidak kurang dari 10 juta dollar AS (sekitar Rp 111 miliar). Kerugian itu setara dengan nilai rata-rata harian hasil industri di Batam.

”Hampir semua berhenti produksi karena diliburkan atau mogok,” ujarnya. Kerugian masih terkendali karena kegiatan di pelabuhan tidak terhenti sehingga arus barang tetap berjalan. ”Namun, harus dicek berapa banyak barang tertahan di pabrik karena pemogokan,” lanjutnya.

Jika ada barang tertahan, berarti jadwal pengiriman tertunda. Dampaknya, antara lain, produsen dikenai penalti jika pengiriman tidak sesuai jadwal. ”Kami berharap pemogokan tidak lanjut,” tuturnya.

Menanggapi aksi buruh, Ketua Apindo Kabupaten Serang Mustofa menyatakan, aksi ribuan buruh yang sudah terjadi dua kali dalam sepekan ini membuat kerugian perusahaan bisa mencapai miliaran rupiah. Kerugian tersebut tentunya menjadi beban para pengusaha.

Ketua Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur KH Abdussomad Bukhori mengkhawatirkan tuntutan buruh yang berlebihan justru bisa mengganggu perekonomian. ”Saya khawatir, kalau upah buruh tinggi, perusahaan tidak bisa membayar dan bangkrut. Pada akhirnya yang rugi juga buruh. Ini juga bisa mengganggu perekonomian bangsa,” katanya di Lamongan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com