Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Petani Tak Perlu Takut Kedelai Dihargai Murah

Kompas.com - 04/11/2013, 13:27 WIB

MOJOKERTO, KOMPAS.com -
Pemerintah, terus meningkatkan produksi kedelai nasional guna mencapai swasembada kedelai pada tahun 2014 mendatang. Upaya yang dilakukan adalah dengan terus menambah areal panen kedelai, mengembangkan benih unggul dan pola penanaman, serta memberikan insentif dan jaminan harga untuk menarik minta petani untuk menanam kedelai.

Menteri Pertanian Suswono mengemukakan hal itu dalam dialog dengan kelompok tani usai melakukan panen raya kedelai di Desa Sidomulyo, Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (2/11/2013).

“Inilah saat yang tepat untuk menanam kedelai, karena pemerintah memberikan jaminan harga, sehingga petani tidak perlu takut kedelainya dihargai murah,” kata Mentan dalam siaran persnya.

Suswono mengatakan,, pemerintah sudah menetapkan harga patokan pemerintah (HPP)
kedelai sebesar Rp 7.400 per kilogram. Bulog ditugaskan untuk menyerap kedelai petani apabila harga pasaran di bawah HPP.

Jaminan harga ini, harap Mentan, dapat menggairahkan kembali para petani untuk menanam kedelai.

Mentan mengemukakan, saat ini kebutuhan kedelai nasional mencapai 2,4 juta ton per tahun. Produksi nasional baru mencapai 900.000 ton. Sehingga dua pertiga dari kebutuhan kedelai nasional terpaksa masih harus diimpor.

“Ke depan dengan bertambahnya luas panen kedelai dan meningkatnya produksi akan mengurangi impor secara signifikan,” ucap Suswono.

Ia menambahkan, kualitas kedelai lokal sejatinya tidak kalah dengan kedelai impor. Dari sisi produksi misalnya, kedelai yang ditanam di daerah subtropis tingkat produktivitasnya bisa mencapai tiga ton per hektare. Sementara kedelai lokal rata-rata nasional produksi per hektarenya hanya 1,5 ton per hektare.

“Tapi jangan salah, mereka panen kedelai enam bulan sekali. Sementara kita panen kedelai per tiga bulan. Kalau enam bulan kita bisa dua kali panen. Sehingga tingkat produksi per hektarenya sama saja. Atau bahkan kita lebih tinggi,” katanya.

Kepada para petani,  Mentan meminta agar mengikuti petunjuk pola penanaman kedelai, serta pola penggunaan pupuk. Sebab teknik menanam dan pemakain pupuk yang benar akan mempengaruhi produksi.

Jika kedelai ditanam dan dipupuk dengan benar, maka produksi per hektarenya dapat mencapai 2,4-2,5 ton. Sementara yang ditanan asal-asalan produksi hanya 1 sampai 1,5 ton per hektare.

“Di sini peran penyuluh sangat penting untuk mengajari para petani bagaimana menanam kedelai yang benar,” kata Mentan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com